Golkar Diprediksi Tetap Jadi Pemuncak
Untuk Pemilu 2014 di Bengkulu
Rabu, 02 Januari 2013 – 11:07 WIB
BENGKULU--Partai Golongan Karya (Golkar) diprediksikan akan tetap berada di puncak papan atas hasil perolehan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 di Bengkulu. Saat ini Partai Golkar memiliki kursi terbanyak di DPRD Provinsi Bengkulu, yakni mencapai 9 kursi. Salah satu yang bakal membuat parpol ini bertahan berada di posisinya saat ini, karena Golkar ini cukup dikenal parpol yang kondusif. Berbeda dengan Partai Demokrat di sepanjang tahun 2010 hingga akhir 2012 ini sering kali dilanda perseteruan antar internal parpol. Citra kader Golkar yang ada di Bengkulu juga dapat dikatakan masih baik, karena belum ada yang mencuat di media massa atas perilaku korupsinya.
Direktur Lembaga Survei Yout Leader Center (YLC), Salahuddin menuturkan salah satu faktor yang menyebabkan Partai Golkar tetap berada di posisi puncak pada Pemilu 2014, karena sudah memiliki massa yang mengakar. Massa Golkar tersebut sulit untuk berpindah ke parpol lain. Terutama bagi masyarakat menganut sistem tradisionil yang terdapat di desa-desa.
Baca Juga:
"Massa Partai Golkar sudah dapat dikatakan sudah mengakar hingga ke desa-desa. Dari irisan massa Golkar ini terdapat massa yang fanatik, sulit untuk berpaling ke parpol lain. Itu terbukti, meski zaman orde baru sudah berakhir, parpol ini tetap eksis. Bahkan di Provinsi Bengkulu dapat dikatakan termasuk parpol terbesar," tambah Salahuddin.
Baca Juga:
BENGKULU--Partai Golongan Karya (Golkar) diprediksikan akan tetap berada di puncak papan atas hasil perolehan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2014
BERITA TERKAIT
- PKN Usulkan Dua Hal Ini Terkait Pemberantasan Korupsi
- Kapan Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada? Ketua KPU Bilang Begini
- Buntut Insiden di Arena Mukernas PPP, Mardiono dan Orang Kepercayaannya Disomasi
- Prabowo Usul Pengampunan Koruptor, Nasir Djamil Singgung Inisiatif Menteri
- Sedih Lihat Hubungan Mega-Jokowi, Effendi Simbolon Ajak Keduanya Berdamai
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto