Golkar Dituding Manfaatkan Timnas
Ruhut: Kekalahan Timnas Kekalahan Golkar 2014
Selasa, 28 Desember 2010 – 10:22 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat bidang Komunikasi Ruhut Sitompul menyatakan kekalahan timnas akibat dipolitisasi, terutama oleh PSSI dan Partai Golkar. Politisasi itu saat timnas masuk final Asean Football Federation (AFF). “Kodok pun tahu, kalau Partai Golkar memanfaatkan situasi setelah timnas masuk final. Terbukti kita kalah 3-0 di leg pertama,” kata Ruhut saat dihubungi INDOPOS (grup JPNN), kemarin (27/12) Kedua, kata Ruhut, Golkar mengklaim berperan dalam menurunkan harga tiket final Piala AFF. Kata Ruhut, tiket pertandingan itu bukan diturunkan, melainkan dikembalikan ke harga semula. Jadi, kader Golkar yang ada di PSSI telah membohongi rakyat yang kadung marah karena harga tiket dinaikkan.
Menurut Ruhut, setidaknya ada dua kesalahan yang dilakukan Partai Golkar dengan mendekati timnas maupun ketika ikut campur dalam penyelenggaraan Piala AFF. Pertama, janji pemberian bonus kepada pemain bila berhasil menggondol juara.
Baca Juga:
“Saya pernah menjadi Ketua Litbang PSSI jaman Pak Kardono. Waktu itu ada janji pemberian uang. Itu merusak mental pemain. Kalau mau memberi bonus itu kalau sudah selesai saja. Dan kalau berbicara merah putih maka bicara patriotisme. Jangan pragmatis. Karena dalam hal ini bukan saatnya berbicara profesionalisme,” ucap Ruhut yang mengaku sedang berada di Hongkong, untuk berlibur natal bersama keluarganya.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat bidang Komunikasi Ruhut Sitompul menyatakan kekalahan timnas akibat dipolitisasi, terutama oleh PSSI dan Partai
BERITA TERKAIT
- Demul-Erwan Resmi Memimpin Jawa Barat Mulai 6 Februari 2025
- Mardiono Minta Kader PPP di Purworejo Bisa Berkontribusi Untuk Masyarakat
- Pelantikan Kepala Daerah Terpilih yang Tak Bersengketa di MK pada 6 Februari
- Saat Hakim MK Cecar KPU-Bawaslu terkait Tuduhan Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- Tidar Sukses Gelar Pra-Kongres IV, Ini Beragam Kegiatannya
- AHY Ungkap Partai Demokrat Sempat Dijegal Saat Ingin Masuk Pemerintahan