Golkar Diyakini Akan Ikut Siapa pun yang Berkuasa

Golkar Diyakini Akan Ikut Siapa pun yang Berkuasa
Golkar Diyakini Akan Ikut Siapa pun yang Berkuasa

"Kalau ada gagasan, ada ide, itu bisa saja tapi harus ada alasan. Alasan itu juga harus disepakati organisasi yang kemudian bisa menjadi dasar untuk diadakan Munaslub," ujar Akbar.

Menurut Akbar, percepatan Munas menjadi Munas luar biasa (Munaslub) harus diusulkan minimal 2/3 dari jumlah total DPD Golkar tingkat I. Sebab Munas Golkar di Riau pada tahun 2009 memutuskan Munas selanjutnya pada awal tahun 2015.

Alasan sejumlah kader muda Golkar yang diinisiatori Poempida Hidayatulloh dan Indra J Piliang meminta percepatan Munas karena kegagalan Aburizal, menurut dia dibahas pada Munas.

"Kalau memang dianggap gagal, pada waktunya dia (Ical) melaporkan pertanggungjawaban dan ketika (laporan itu) tidak diterima, Munas yang akan menentukan," terangnya.

Menurut Akbar, usulan percepatan Munas akan sia-sia bila tidak dikonsolidasikan untuk menjadi usulan resmi di partai. "Kalau gagasan disampaikan secara lepas tidak terorganisasi maka tidak mungkin direalisasikan," sebut dia.

Wasekjen Golkar Tantowi Yahya menegaskan partainya masih mendukung Prabowo-Hatta. "Tidak masalah bekerja sama dengan siapapun termasuk dengan Jokowi, tapi saat ini kami masih fokus memenangkan Prabowo-Hatta," kata Tantowi.

Tantowi juga mengatakan partai-partai yang bergabung dalam Koalisi Merah Putih akan menandatangani kesepakatan pembentukan koalisi permanen pada hari Senin (14/7) esok.

Menurut Tantowi, koalisi permanen berlaku di parlemen sekaligus di pemerintahan bila pasangan capres-cawapres yang diusung koalisi ini memenangkan pilpres. "Ini yang menjamin pemerintahan Prabowo-Hatta berjalan mulus," kata Tantowi.

JAKARTA -- Partai Golkar ibarat pohon beringin yang selalu tertiup angin mengikuti arah kekuasaan. Dimana ada kekuasaan di situlah partai ini berlabuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News