Golkar DKI Cabut Dukungan ke Bamsoet, Wasekjen Era Ical Bilang Begini

jpnn.com, JAKARTA - Golkar se-DKI Jakarta batal mendukung Bambang Soesatyo atau Bamsoet menjadi calon ketua umum (ketum) partai berlambang Pohon Beringin di Munas pada Desember 2019.
Manuver dukungan yang diberikan oleh Ketua DPD II Golkar Jakarta Selatan Muhammad Ikhsan Ingatubun bersama Ketua DPD II se DKI Jakarta membuat kader Golkar lainnya gerah.
Mantan Wasekjen era kepemimpinan Abu Rizal Bakri, H Devi Andita yang ikut pada pertemuan silaturahmi para ketua DPD II dari DKI tersebut menduga ada sesuatu di balik batalnya dukungan itu.
BACA JUGA: Suami Histeris Lihat Sang Istri Tewas dengan Kepala Pecah di Aspal
"Mereka hadir bersilaturahmi dan memberikan dukungan kepada Mas Bambang Soesatyo di kediamannya itu bukan karena Mas Bambang yang undang. Tapi mereka datang karena kesadaran inisiasi mereka sendiri. Murni kesepakatan aspirasi dan atas kesadaran mereka sendiri," ungkap Devi kepada wartawan, Minggu, (30/6).
Devi pun merasa ada yang janggal dengan sikap para pengurus kabupaten/kota se-Jakarta itu dengan menarik dukungan hanya karena belum koordinasi dengan Plt Ketua DPD I Jakarta, Rizal Mallarangeng.
"Pagi mendukung, eh malamnya dicabut lagi. Ada apa ini?" tanya Devi.
Devi mensinyalir ada upaya praktik tangan besi kepada kader DKI Jakarta. Menurutnya, tak mungkin teman-teman DKI tiba tiba mencabut dukungan yang diberikan sebelumnya jika tidak ada tekanan dari pimpinan di atasnya saat ini.
Golkar DKI Jakarta batal mendukung Bambang Soesatyo atau Bamsoet menjadi calon ketua umum (ketum) partai berlambang Pohon Beringin di Munas pada Desember 2019.
- Semangat Memperkuat Kembali Kinerja Perekonomian Nasional
- Merawat Asa Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Walau Dirusak Perilaku Koruptif
- DRX Token Diluncurkan, Bamsoet Sebut Potensi Jadi Aset Kripto Terkemuka di Indonesia
- Film Pinjam 100 Segera Tayang di Bioskop, Bamsoet Ungkap Pesan Penting Sang Produser
- Bamsoet Kembali Dorong Berantas Mafia Tanah, Sebut 2 Hal Ini Jadi Kunci Utama
- Ungkap Keprihatinan, Bamsoet: Indonesia Butuh Strategi Baru untuk Berantas Korupsi