Golkar Jinak, Kurangi Ketergantungan Jokowi ke PDIP
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, dipilihnya Idrus Marham sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa, bisa dibaca sebagai apreasiasi Presiden Joko Widodo terhadap loyalitas Partai Golkar mendukung pemerintahan selama ini.
"Sepertinya Presiden Jokowi puas dengan service yang diberikan Golkar. Partai ini konsisten all out mendukung semua kebijakan politik Jokowi," ujar Adi kepada JPNN, Jumat (19/1).
Menurut pengajar di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah ini, partai berlambang beringin mampu membuktikan konsistensinya setia mendukung kebijakan pemerintah, di tengah keraguan sejumlah pihak.
Pasalnya, pengalaman pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu, Golkar kerap berseberangan dengan kebijakan SBY yang kini kembali menjabat Ketua Umum DPP Partai Demokrat tersebut.
"Saat ini terkesan Golkar begitu jinak dengan kekuasaan. Jadi wajar kursi menteri di kabinet bagi Golkar bertambah," ucapnya.
Adi juga menilai, keputusan memberi karpet merah bagi Jokowi maju sebagai calon presiden di Pemilu 2019, menjadi nilai lebih bagi Golkar.
"Saya kira dengan ditambahnya menteri dari Golkar, Jokowi ingin mengikat janji setia dengan Golkar untuk sejalan seirama di Pilpres 2019. Loyalitas Golkar ini mengurangi ketergantungan Jokowi ke PDIP," pungkas Adi.(gir/jpnn)
Partai Golkar terkesan jinak pada kekuasaan, jadi wajar jatah menteri di kabineti ditambah.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Partai Golkar Terbuka untuk Jokowi
- Hadiri Senam Partai 60lkar, Richard Moertidjaya Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat
- Golkar Gelar Acara Jumat Berkah dan Makan Gratis, Idrus Marham: Ini Perintah Ketum Bahlil Lahadalia
- Legislator Golkar Berharap Indonesia Lepas dari Middle Income Trap Lewat Hilirisasi Nikel
- Simak, Bahlil Buka-bukaan Soal Golkar Dapat Jatah 8 Menteri
- Bahlil Lahadalia Resmi Bergelar Doktor, Sarmuji: Berdampak Positif Bagi Kepemimpinan di Golkar