Golkar Kesulitan Garap Milenial, Ini Sebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Partai Golkar mengaku kesulitan menggarap suara milenial pada Pemilu 2019. Penyebabnya adalah anggapan yang kadung melekat bahwa Golkar adalah partai orang tua.
Menurut Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurniawan, partainya sebenarnya sudah melakukan berbagai pendekatan ke milenial. Namun, hasilnya memang jauh dari harapan.
"Kami sesungguhnya di Partai Golkar sudah melakukan beberapa pendekatan. Walaupun sesungguhnya Partai Golkar ini agak berat masuk ke kelompok ini (milenial, red) karena dianggap partainya orang tua," kata Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurniawan dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/9).
Meski demikian, lanjut Doli, Golkar menyadari sebuah partai harus menyesuaikan diri. Sebab, suka tidak suka suara milenial menjadi populasi terbesar di Indonesia.
"Oleh karena itu, makanya kami kelompok anak-anak muda di Partai Golkar sudah beberapa tahun terakhir ini gencar sekali melakukan kampanye soal bersih-bersih, tidak ada korupsi dan segala macem itu. Walaupun tantangannya juga besar," kata dia.
Mantan ketua umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) itu juga mengapresiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini turut membersihkan Golkar dari pihak-pihak yang korupsi. Menurutnya, hal itu membantu Golkar dalam membenah diri.
"Karena kami tahu pandangan mayoritas masyarakat tidak suka korupsi," kata dia.(tan/jpnn)
Partai Golkar mengaku kesulitan menggarap suara milenial lantaran partai yang kini dipimpin Airlangga Hartarto itu terlanjur dianggap partai orang tua.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- 59% Gen Z dan Milenial Gunakan Paylater untuk Atur Cash Flow
- Prabowo Usul Pilkada Lewat DPRD Saja, Doli Kurnia Golkar Membela
- Gen Z dan Milenial Punya Gaya Cicilan Berbeda, Ini Tips dari Insight Investments
- Jokowi Dipecat PDIP, Golkar Siap Menampung
- Golkar Selalu Terbuka, Bahlil Tunggu Respons Jokowi
- Bang Zul Sebut Rakyat Mendapat Manfaat Jika Pilkada Dipilih Langsung