Golkar Kian Terpecah Belah jika…
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali Aburizal Bakrie dan Ketum kubu Munas Ancol Agung Laksono, harus segera menggelar Munas Bersama paling lambat setelah digelarnya pemungutan suara Pilkada 9 Desember mendatang.
Karena kalau tidak, menurut kader seniornya Melchias Markus Mekeng, partai berlambang Pohon Beringin ini akan semakin terpecah belah. Sebab ketika dibiarkan semakin lama, kader akan merasa gamang. Apalagi kalau sampai akhir Desember belum digelar, Golkar akan bakal mengalami kevakuman kepengurusan.
"Keputusan MA sudah jelas memerintahkan Menkumham mencabut SK kepengurusan hasil Munas Ancol. Sementara MA tidak memerintahkan Menkumham menerbitkan SK kepengurusan hasil Munas Bali. Jadi jelas, ada kevakuman. Ini bisa menimbulkan komplikasi politik yang akut bagi Golkar,” ujar Mekeng, Rabu (18/11).
Saat ditanya terkait teknis pelaksanaan Munas Bersama, anggota DPR dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) ini berharap kearifan Ical. Karena Agung Laksono katanya, sudah bersikap arif membuka jalan bagi Munas Bersama.
"Kami berharap kearifan yang sama datang dari Pak ARB. Selain itu, kader-kader dari kedua belah pihak juga harus bersama-sama duduk dalam kepengurusan DPP yang baru. Dengan begitu kepengurusan nantinya punya energi rekonsiliasi dan semangat kebersamaan yang kuat mengembalikan kejayaan Partai Golkar,” ujar Mekeng.(gir/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali Aburizal Bakrie dan Ketum kubu Munas Ancol Agung Laksono, harus segera
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa