Golkar: Koalisi Tak Perlu Kontrak Baru
Rabu, 06 April 2011 – 19:10 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso menilai gagasan pembaruan kontrak koalisi akan mendatangkan masalah baru. Apalagi pembaruan itu kecendrungan pada penyeragaman sikap. Sebelumnya Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Jafar Hafsah, memastikan ada perbedaan kontrak koalisi yang disusun pasca evaluasi dengan kontrak yang pertama kali terbentuk. Yaitu ada penajaman-penajaman dari poin dalam kontrak koalisi terdahulu. "Ada penajaman-penajaman, lebih konkretlah," ujarnya.
"Golkar berpandangan tidak perlu ada pembaruan kontrak koalisi. Yang mendesak dibutuhkan itu penguatan untuk mengawal SBY-Boediono," tegas Priyo Budi Santoso, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (6/4).
Baca Juga:
Yang dibutuhkan kata Priyo yang juga wakil ketua DPR, diantara sesama koalisi adalah perlunya penguatan implementasi tentang apa yang dibicarakan di Sekretariat Gabungan Koalisi yang substansinya bersifat makro saja. Menurutnya, Kalau pembaruan kontrak untuk menyeragamkan pendapat, ini jelas akan menghilangkan identitas masing-masing partai koalisi. "Ujung-ujungnya, kan masalah lagi," terang Wakil Ketua DPR itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso menilai gagasan pembaruan kontrak koalisi akan mendatangkan masalah baru. Apalagi pembaruan
BERITA TERKAIT
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum