Golkar Kopeg
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Karena itu, parpol membutuhkan ikon dan simbol yang bisa menjadi identitas partai.
Dalam sistem kepartaian modern fenomena di Indonesia ini menunjukkan level yang belum profesional.
Kebergantungan yang tinggi terhadap patronase membuat parpol belum bisa berjalan di atas sistem yang profesional.
Di negara demokrasi maju seperti Amerika dan Inggris, partai politik dikenal karena ideologinya bukan karena ketua partainya.
Partai Demokrat di Amerika beraliran liberal dan Partai Republik berideologi konservatif.
Di Inggris Partai Buruh berhaluan kiri liberal dan Partai Konservatif berhaluan kanan.
Partai-partai politik di Indonesia rata-rata masih mengandalkan karisma ketua umum sebagai daya tarik, dan sekaligus sebagai calon yang diajukan sebagai presiden dari pemilu ke pemilu.
Kelangkaan tokoh ikonik di parpol itulah yang membuat konstelasi politik menjelang Pilpres 2024 nanti berada pada posisi ‘’political stalemate’’ atau kebuntuan politik.
Akankah Partai Golkar menjadi Kopeg atau Koalisi Pengusung Ganjar di Pilpres 2024?
- Merespons Putusan MK Tentang PT Nol Persen, Sultan Wacanakan Capres Independen
- Sampit Bantul
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Akademisi Nilai Daftar Tokoh Terkorup OCCRP Tidak Jelas Ukurannya