Golkar Menggenjot Pemanfaatan Media Sosial untuk Menjangkau Pemilih Muda
“Kami percaya bahwa semua upaya Partai Golkar yang dipimpin Pak Airlangga Hartarto bisa mengoptimalkan dua pendekatan tersebut untuk bisa memenangkan Pemilu 2024,” pungkas Melki.
Sebelumnya, survei Litbang Kompas mengungkapkan tak sampai seperempat dari konstituennya yang menjadikan media sosial sebagai pilihan utama. Sama halnya dengan mereka yang cenderung memilih berita daring sebagai pilihan utama, yakni sebesar 4 persen.
Jika dibandingkan, angka tersebut jauh di bawah jumlah para pemilih Golkar yang lebih suka media tradisional seperti koran dan TV di kisaran 64 persen.
Dunia Maya
Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan mengatakan parpol masih perlu membangun strategi kampanye di dunia maya.
“Media sosial memiliki karakter sebagai media yang berjejaring. Artinya, unggahan yang disebarluaskan oleh media ini, walaupun tak diakses langsung oleh target khalayaknya tetap mampu merembes, memengaruhi konstituen bahkan yang kurang melek sosial,” kata Firman, Selasa (21/2).
Firman menambahkan konstituen dalam kategori ini terpengaruh secara tak langsung lewat perbincangan atau alih medium dari media sosial ke media media lainnya.
“Unggahan-unggahan dari media sosial tetap dapat membangun pengaruh yang luas kepada khalayak,” kata Firman.
Politikus Parta Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena mengungkapkan partainya akan menggenjot pemanfaatan media sosial untuk lebih menjangkau para pemilih muda.
- Prabowo Usul Pilkada Lewat DPRD Saja, Doli Kurnia Golkar Membela
- Jokowi Dipecat PDIP, Golkar Siap Menampung
- Golkar Selalu Terbuka, Bahlil Tunggu Respons Jokowi
- Bang Zul Sebut Rakyat Mendapat Manfaat Jika Pilkada Dipilih Langsung
- Agung Laksono Berikan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Kemayoran
- Menjelang Musda 2024, Ade Ginanjar Dinilai Layak Pimpin Golkar Jabar