Golkar Minta Jatah Ketua Timwas Century
Ingin Permanen, Ditolak Demokrat
Selasa, 21 Desember 2010 – 06:53 WIB
JAKARTA - Golkar melakukan manuver untuk bisa "menguasai" tim pengawas (timwas) kasus Century yang kini dalam proses hukum. Partai berlambang beringin itu meminta ketua timwas dijabat secara permanen oleh salah seorang pimpinan DPR. Mereka terang-terangan meminta kursi itu diberikan kepada Priyo Budi Santoso, kader Golkar yang menjadi wakil ketua DPR. Adapun alasan menyodorkan Priyo sebagai ketua timwas karena Priyo saat ini menjabat wakil ketua DPR yang memimpin bidang politik dan keamanan. Alasannya, fokus pengawas timwas memang pada aspek penegakan hukum yang meliputi kepolisian, kejaksaan, dan KPK.
Alasan yang dibawa Golkar agar bisa menguasai kursi itu adalah tidak fokusnya pimpinan timwas Century dengan sistem sekarang yang dijabat secara bergilir oleh lima pimpinan dewan. Nah, mereka ingin Priyo memegang jabatan itu secara tetap, tanpa perlu berbagi dengan pimpinan DPR lain, yakni Marzuki Alie (Demokrat), Pramono Anung (PDIP), Anis Matta (PKS), dan Taufik Kurniawan (PAN). "Biar konsentrasi menyelesaikan semua rekomendasi pansus angket Century yang sudah disahkan paripurna DPR," kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Setya Novanto di Jakarta kemarin (20/12).
Baca Juga:
Menurut Setya, pimpinan yang selalu berganti membuat kerja timwas kurang berjalan lancar. "Bahkan, pihak pemerintah kadang bingung dengan kepemimpinan yang berganti-ganti, kadang-kadang tidak sistematis, dan tidak nyambung itu," kritiknya.
Baca Juga:
JAKARTA - Golkar melakukan manuver untuk bisa "menguasai" tim pengawas (timwas) kasus Century yang kini dalam proses hukum. Partai berlambang
BERITA TERKAIT
- Tim 08 Prabowo Potong 57 Ekor Ayam Putih untuk Syukuran Kemenangan Andra - Dimyati Versi Hasil Hitung Cepat
- Effendi Gazali: Sudaryono Turun Gunung, Suara Luthfi-Yasin Langsung Moncer
- Pramono-Rano Menang 1 Putaran, Angka Real Count Mencapai 50,7 Persen
- KPU DKI Jakarta Telusuri Surat Suara yang Tercoblos Paslon Nomor 3
- Djarot Sebut Kecurangan Terjadi di Sumut, Melibatkan Parcok Memenangkan Menantu Jokowi
- Pilgub Jakarta 1 atau 2 Putaran? Begini Penjelasan KPU DKI