Golkar Mulai Main Ancam
Unjuk Kekuatan Melawan Blok M dan Blok S
Minggu, 15 Februari 2009 – 19:37 WIB
Soal wacana nama-nama tokoh yang bisa digandeng JK seperti Sutiyoso, Hidayat dan Sri Sultan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. “Golkar sadar, JK memiliki elektibilitas dan popularitas yang rendah, jadi kalau mau memasangkan JK dengan seseorang maka orang tersebut harus bisa menopang JK. Sutiyoso, Hidayat dan Sri Sultan memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus diperhitungkan dengan cermat,” tegasnya.
Sebenarnya, jika Golkar bisa menggandeng Hidayat Nur Wahid, maka pemerintahan dan parlemen bisa lebih stabil. "Namun Hidayat tidak memiliki pengalaman administratur negara. Sedang Sutiyoso berpengalaman memimpin ibukota Jakarta 10 tahun," ungkat Firmanzah.
Kekurangan Sutiyoso tidak punya partai juga tidak pernah berkonfrontasi dengan pesaingnya, ini sangat merugikan dia. Kalau mau maju harus konfrotantif terutama dengan inkumben. Dia memang administrator tapi bukan politisi.
"Hal ini bisa membuat JK pun lebih leluasa dalam menyusun kabinet dengan memasukkan orang-orang Golkar yang berkualitas. Golkar juga tidak akan bisa dikangkangi oleh Demokrat seperti yang terjadi saat ini. Sementara jika dipasangkan dengan Sultan maka sulit mendapatkan dukungan dari luar karena Sultan juga merupakan kader Golkar. Jadi keputusan mau berkoalisi dengan siapa adalah keputusan Golkar,” imbuhnya.
JAKARTA- Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Firmanzah mengatakan pernyataan Ketua Fraksi Partai Golkar (PG) di DPR, Priyo Budi Santoso
BERITA TERKAIT
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng