Golkar-PDIP Hanya Diperalat Demokrat
Hanya untuk Gertak Partai Koalisi yang Rewel
Rabu, 26 Agustus 2009 – 18:39 WIB
JAKARTA -- Pernyataan menarik disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD), Achmad Mubarok. Pentolan Demokrat itu justru membuka rahasia partai yang belakangan berupaya menarik partai di luar koalisi untuk bergabung mendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dalam lima tahun mendatang. Dia mengatakan, kedekatan PD dengan Partai Golkar dan PDI-Perjuangan akhir-akhir ini hanya untuk menggertak parpol koalisi yang 'rewel' terhadap proses penyusunan kabinet mendatang. Menjawab pertanyaan tentang siapa diantara mitra koalisi yang 'rewel'? Achmad Mubarok enggan menyebutkan. 'Nggak usah saya sebut juga sudah tahu sendiri lah. Yang banyak tuntutan akhirnya sekarang sudah terserah pak SBY saja,” cetusnya.
“Ini permainan politik yang belum tahu ujungnya. Dan ini kita buat untuk menekan mitra koalisi agar seolah-olah kita dekat dengan PDIP dan Golkar supaya yang lain nggak berani macem-macem,” kata Mubarok dalam diskusi bertajuk ‘Kontrak Politik versus Hak Prerogatif Presiden’ di Gedung DPD RI, Rabu (26/8).
Baca Juga:
Bahkan yang kini masih hangat adalah soal dukungan Partai Demokrat kepada Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Depperpu) PDIP Taufiq Kiemas yang berminat menduduki jabatan Ketua MPR RI periode 2009-2014, sampai soal rumors jatah kursi menteri yang akan diberikan Partai Demokrat kepada kedua partai seterunya, yakni PDIP dan Golkar.
Baca Juga:
JAKARTA -- Pernyataan menarik disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD), Achmad Mubarok. Pentolan Demokrat itu justru membuka rahasia
BERITA TERKAIT
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum