Golkar Pegang Bukti Kecurangan di 17 Daerah

JAKARTA - Partai Golkar sudah mengumpulkan bukti-bukti kecurangan pada pemilu legislatif (pileg) April lalu. Langkah itu dilakukan sebagai persiapan untuk mengajukan gugatan sengketa hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, jumlah kecurangan yang ditemukan sangat banyak. "Kita sudah bicarakan di DPP, banyak sekali. Kalau tidak salah, ada 17 daerah," kata Fadel di Kantor KPU, Menteng, Jakarta, Rabu (7/5).
Jumlah yang sangat banyak itu menjadi alasan Golkar mendukung KPU tidak terburu-buru mengesahkan hasil rekapitulasi suara pemilu legislatif. Diharapkan, ketelitian KPU dapat mengurangi jumlah hasil rekapitulasi yang bermasalah. "Di Bengkulu, Maluku Utara, di mana-mana, termasuk Papua, belum beres. Lebih baik itu diselesaikan dengan baik-baik demi kepentingan para peserta pemilu," ucap mantan gubernur Gorontalo itu.
Lebih lanjut, Fadel menjelaskan bahwa Golkar masih memantau perkembangan proses rekapitulasi suara di KPU. Setelah batas akhir penetapan, partai berlambang pohon beringin itu akan mengambil sikap resmi.
KPU juga diminta tidak perlu takut dengan ancaman pidana karena gagal menetapkan hasil sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pasalnya, penundaan dilakukan demi tujuan yang baik.
Apalagi, ancaman tersebut bisa dihindari jika presiden bersedia mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang sebagai payung hukum. "Bukan kesalahan mereka juga. Transportasi dari Papua saja dua hari," ujarnya..
Sebagaimana diketahui, sesuai dengan jadwal, KPU harus menetapkan hasil rekapitulasi paling lambat 9 Mei 2014. Namun, hingga hari ini, masih banyak daerah yang hasil rekapitulasinya dinilai bermasalah. (c4/jpnn)
JAKARTA - Partai Golkar sudah mengumpulkan bukti-bukti kecurangan pada pemilu legislatif (pileg) April lalu. Langkah itu dilakukan sebagai persiapan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dokter Kandungan Cabuli Bumil di Garut Mengidap Fetish?
- Kepala BKN: Tes PPPK Tahap 2 Dimulai 22 April, Honorer Persiapkan Diri
- Penumpang Batik Air Dikeluarkan dari Pesawat Gegara Mengaku Bawa Bom
- Prajurit Aktif Gugat UU TNI ke MK, Imparsial: Upaya Menerobos Demokrasi
- Ruang Sidang Hasto Disusupi Provokator yang Mengaku Dibayar Rp 50 Ribu
- Kementerian PKP Akan Renovasi 500 Rumah Warga Miskin Ekstrem di Jateng