Golkar Persilakan Sultan HB X Mundur
Minggu, 12 Desember 2010 – 07:27 WIB
JAKARTA - Partai Demokrat dan PDIP mendesak Sri Sultan Hamengku Buwono X mundur dari Partai Golkar. Demi menjunjung tinggi keistimewaan Jogjakarta, Partai Golkar tidak mempermasalahkan jika Sultan harus mundur dari keanggotaan partai berlambang pohon beringin itu.
"Bagi kami ndak masalah. Silakan saja jika Sultan harus mundur," kata Priyo Budi Santoso, ketua DPP Partai Golkar bidang politik, saat dihubungi, Sabtu (11/12). Posisi Sultan, meski saat ini berstatus kader biasa, selama ini dinilai menjadi magnet perolehan suara bagi Partai Golkar.
Menurut Priyo, prinsip yang dijunjung Golkar adalah tetap mendorong keistimewaan Jogja. Dia meminta hak yang sudah dimiliki masyarakat Jogja itu tidak sampai direduksi. Penetapan Sultan sebagai gubernur merupakan simbol bahwa pemerintah mengakui keistimewaan Jogja. "Jika memang karena (keistimewaan Jogja) itu Sultan harus mundur, ya nggak masalah," ujar wakil ketua DPR tersebut.
Apakah hal itu nanti memengaruhi posisi Golkar di Jogja" Priyo menegaskan, dukungan terhadap keistimewaan Jogja tidak berhubungan dengan posisi Partai Golkar. Partai Golkar, dalam hal ini, ingin menghargai latar belakang kesejarahan yang dibangun Sri Sultan Hamengku Buwono IX era 1945. "Sultan kan sudah milik entitas. Jadi, ini bukan karena Sultan orang Golkar," tegasnya.
JAKARTA - Partai Demokrat dan PDIP mendesak Sri Sultan Hamengku Buwono X mundur dari Partai Golkar. Demi menjunjung tinggi keistimewaan Jogjakarta,
BERITA TERKAIT
- Rustini: Tanpa Perempuan Bangsa, Tak Mungkin PKB Raih 16 Juta Suara
- Hitung Cepat Indikator: Supian Suri Unggul di 9 Wilayah Depok
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak
- Dilaporkan ke MKD, Anggota DPR Penyebar Isu Cawe-Cawe Parcok Harus Buktikan Ucapannya
- Unggul di Quick Count, Ela Nuryamah Berterima Kasih Kepada Warga Lampung Timur
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok