Golkar Pilih Priyo Dampingi Marzuki

JAKARTA -- Setelah melaui proses persaingan yang cukup sengit, akhirnya ketua Fraksi Partai Golkar  Priyo Budi Santoso terpilih sebagai Wakil Ketua DPR. Proses pemilihan dilakukan dengan model voting yang diikuti  87 dari 92 pengurus DPP Partai Golkar. Priyo mendapat 53 suara, sedang saingan terkuatnya, Enggartiasto Lukita, mendapatkan 33 suara. Kemenangan Priyo memang diluar dugaan. Apalagi, pada pemilihan pertama, suara Priyo terpaut enam suara. Namun, ia bisa menggungguli Enggartiasto pada putaran kedua.

Sementara, Agus Gumiwang mengumpulkan 18 suara, Rully Chaerul Aswar 9 suara dan Airlangga Hartarto 6 suara. Voting langsung dilanjutkan ke putaran kedua karena belum ada kandidat yang mampu meraih minimal 40 suara. Proses voting yang dialkukan di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta itu berlangsung sejak pukul 21.10 Wib, kemarin. (29/9).

Persaingan yang ketat juga terjadi pada voting pemilihan pimpinan MPR dari unsur Golkar. Untuk perebutan kursi Wakil Ketua MPR ini, terjadi persaingan ketat antara Hajriyanto Y Thohari dengan Burhanuddin Napitupulu. Hasil voting putaran kedua menempatkan Hajrianto sebagai pemenang dengan 46 suara, sedang Burnap mendapat 42 suara. Sebelumnya, pada putaran pertama Hajriyanto memperoleh 41 suara, Burhanuddin Napitupulu mendapat 40 suara, Endang Agustiani Syarwan Hamid memperoleh 5 suara, sementara Siswono Yudohusodo tidak mendapatkan suara satu pun. Hanya ada satu pengurus DPP yang tidak memberikan pilihannya alias abstain.

Proses pemilihan dipimpin langsung Ketum Golkar Jusuf Kalla. Proses pemilihan dilakukan secara maraton, dari putaran pertama ke kedua tanpa ada jeda waktu. JK mengatakan, cara ini agar tidak ada waktu dilakukan lobi-lobi. "Dua putaran, tidak ada lobi," tegas JK begitu melihat hasil putaran pertama. Sebelumnya, Jusuf Kalla menghimbau peserta rapat untuk tidak membawa alat komunikasi HP atau semacamnya. Namun, himbauan itu tidak dihiraukan peserta rapat. Hampir semua peserta rapat  tetap membawa HP, dan nampak asyik ber -sms ria di sela-sela pemungutan suara.(sam/jpnn)