Golkar-PKS Percaya SBY Tak Marah
Saat Beda Sikap Dukung Angket Mafia Pajak
Minggu, 27 Februari 2011 – 07:07 WIB
Saan Mustopa menolak interpretasi Golkar dan PKS mengenai koalisi. Anggota Komisi III DPR itu tidak sepakat kalau koalisi yang dibangun disebut hanya antara parpol-parpol dan SBY. Menurut dia, koalisi itu juga mencakup semua jaringan infrastruktur parpol di bawahnya.
Dalam konteks koalisi, SBY adalah simbol Partai Demokrat. "Yang tanda tangan Pak Ical (Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Red), bukan berarti yang koalisi Pak Ical saja, tapi juga Golkar. Ini bukan koalisi individu," tegasnya.
Saan juga berpendirian koalisi itu harus utuh dan tecermin dari sikap di parlemen. Prinsipnya adalah take and give. Di satu sisi, SBY membutuhkan Golkar dan PKS. Sebagai reward kebutuhan itu, parpol-parpol yang berkoalisi diberi kursi menteri. "Jadi, koalisi itu bukan berkawan biasa, sebatas tempat ngobrol atau tempat curhat. Kita bergabung dengan berbagai komitmen dan kesepahaman," tegasnya.
Komitmen untuk mengawal pemerintahan SBY-Boediono, lanjut Saan, tidak cukup dipahami sampai tuntasnya masa jabatan pada 2014. Mengamankan berbagai kebijakan dan program SBY juga merupakan bagian dari komitmen itu.
JAKARTA - Tensi politik pasca penolakan usul angket mafia pajak semakin panas. Desakan sejumlah elite Partai Demokrat untuk mengevaluasi Golkar dan
BERITA TERKAIT
- Survei PSI: Masyarakat Kaltim Pilih Rudy Mas'ud-Seno Aji
- 12 Jurus Ridwan Kamil Atasi Polusi di Jakarta
- Hadiri Senam Partai 60lkar, Richard Moertidjaya Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat
- Pilkada Kota Yogyakarta: Hasto-Wawan Berkomitmen Menciptakan Hunian Layak bagi Warga
- Jadikan Jatim Tetap Aman, Khofifah-Emil Didoakan Kiai NU Meraih Kemenangan
- Flyer Gugat Dana Kampanye Rano Karno Disabotase, Aksi Mahasiswa Batal