Golkar-PPP Rebutan Syamsul
jpnn.com - JAKARTA – Setelah dilantik menjadi Gubernur Sumut pada 16 Juni 2008, Syamsul Arifin menjadi rebutan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). DPP Golkar yang pernah memecat Syamsul ingin menarik lagi mantan Bupati Langkat itu ke Golkar. Sedangkan DPP PPP sebagai partai pengusung Syamsul di pilkada, merasa punya hak memiliki pria bertubuh subur itu.
Wakil Ketua Umum DPP PPP Chozin Chumaidy secara tegas menyatakan keberatannya bila Gubernur Sumut yang baru itu balik lagi ke Golkar. Sebelum dipasang PPP sebagai calon Gubernur Sumut, Syamsul sudah menjalin komitmen dengan partai berlambang kabah itu untuk membesarkan PPP, terutama untuk menghadapi pemilu 2009.
“Pak Syamsul dulu sudah berkomitmen, bila terpilih menjadi Gubernur Sumut akan memajukan masyarakat Sumut dan tentu juga memajukan PPP menghadapi pemilu 2009. Beliau dulu sudah dibuang Golkar dan faktanya adalah PPP yang mengusung beliau. Rasanya tak etis kalau balik lagi ke Golkar,” ujar Chozin Chumaidy kepada Jawa Pos National Network (JPNN) di Jakarta, Selasa (17/6).
Chozin menanggapi pernyataan Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar Surya Paloh usai acara pelantikan Syamsul, Senin lalu. Surya mengatakan DPP Partai Golkar akan merehabilitasi nama Gubsu Syamsul Arifin yang pernah dipecat dari Dewan Penasihat Partai Golkar Langkat. Rencana penarikan kembali mantan Bupati Langkat itu ke Golkar, kata Surya, sudah disampaikan kepada Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla.
Dikatakan juga, Ketua DPD Partai Golkar Sumut Ali Umri tidak keberatan atas rencana itu. Rencananya, Syamsul akan didudukkan di jajaran Dewan Penasehat tingkat DPP. Seperti diketahui, jago Golkar di pilkada Sumut adalah Ketua DPD Golkar Sumut, Ali Umri. Syamsul,dan Ketua DPRD Sumut Abdul Wahab Dalimunthe, yang ngotot ikut maju dengan perahu partai lain, akhirnya dipecat dari Golkar. Syamsul yang diusung PPP, PKS, dan sejumlah partai lain, akhirnya memenangkan pilkada.
Chozin mengatakan, pada dasaranya pilihan afiliasi politik diserahkan sepenuhnya kepada Syamsul. Namun dia yakin, tawaran Golkar itu bakal ditolak Syamsul. “Saya kira Pak Syamsul yang sudah dipecat Golkar tak akan mau lagi balik ke sana,” ucap Ketua Pokja Otonomi Daerah Komisi II DPR itu.
Dikatakan, kesuksesan Syamsul dalam memenangkan pilkada Sumut 16 April lalu tak lepas dari kerja keras PPP. “Saya kira tak etis kalau beliau seenaknya saja mau meninggalkan PPP. Saya tetap berkeyakinan beliau akan tetap akan membesarkan PPP,” cetus politisi gaek itu.
Chozin mengakui, memang setelah menjadi gubernur, Syamsul tak lagi hanya milik para partai pengusungnya. “Beliau sudah menjadi bapaknya masyarakat Sumut, bapaknya Golkar, PPP, PDIP, PKS, dan seluruh partai. Tapi beliau harus tetap ingat bahwa dulu yang mengusungnya adalah PPP,” pungkas Chozin. (sam/jpnn)
JAKARTA – Setelah dilantik menjadi Gubernur Sumut pada 16 Juni 2008, Syamsul Arifin menjadi rebutan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik