Golkar Resmi Usulkan Sistem Pemilihan Campuran
Selasa, 03 Mei 2011 – 05:05 WIB
Dengan hasil pemikiran itu, harus ada pembagian yang proporsional bagaimana sistem suara terbanyak dan sistem nomor urut bekerja. Anggota Tim Pengkajian RUU Bidang Politik FPG Taufik Hidayat menambahkan, penentuan parlemen berdasarkan suara terbanyak dan nomor urut didasarkan pada komposisi 70:30. "Suara terbanyak 70 persen, sistem nomor urut 30 persen," kata Taufik saat dihubungi.
Baca Juga:
Angka itu, kata Taufik, baru sebatas usulan dari FPG. Nantinya, rumusan yang sebenarnya akan disepakati di revisi Undang Undang Pemilu. FPG berharap agar usulannya ke publik ini mendapat respon dari fraksi lain. "Sistem campuran ini sengaja kami lempar dulu, supaya ada tanggapan," ujarnya menegaskan.
Secara teknis, sistem campuran itu tetap mengedepankan sistem suara terbanyak. Taufik menyatakan, saat hasil perolehan suara nasional didapat, yang diprioritaskan oleh KPU nantinya menghitung perolehan kursi berdasar suara terbanyak. Setelah kuota suara terbanyak dipenuhi, barulah nanti dihitung kursi anggota dewan berdasarkan nomor urut. "KPU nanti tinggal menjalankan proporsi persentase kursi berdasarkan Undang Undang," jelasnya.
Dia menambahkan, sistem campuran ini bisa menjawab berbagai problem di pemilu 2009 lalu. Berkaca pengalaman, sistem suara terbanyak murni tidak memberi insentif kepada pekerja partai. Sistem afirmasi perempuan yang digariskan UU Pemilu tidak berjalan efektif. "Sistem lama juga tidak memberi peluang kepada yang ekonominya terbatas," tandasnya.(bay)
JAKARTA - Suara antar fraksi di DPR RI belum bulat memutuskan sistem ideal apa yang digunakan untuk menetapkan kursi hasil pemilu 2014 mendatang.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pemuda Pancasila Dukung RIDO di Pilkada DKI Karena Diyakini Mumpuni
- Jokowi Sebut Lebih 80 Paslon Minta Dukungan untuk Memenangkan Pilkada
- Kompak Dukung Agustiar-Edy, Warga Murung Raya Siap Membawa Kemenangan
- Jokowi dan Prabowo Dukung Paslon Pilwakot Kupang Christian Widodo dan Serena
- Pj Gubernur Apresiasi Deklarasi Pilkada Damai oleh Keluarga Besar Pujakesuma Sumut
- Poltracking Ungkap Sejumlah Kejanggalan oleh Dewan Etik Persepi