Golkar Rombak Kader di AKD, Mekeng Tetap Ketua Komisi XI
jpnn.com, JAKARTA - Fraksi Partai Golkar (FPG) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merombak anggotanya yang duduk di sejumlah alat kelengkapan dewan (AKD). Ada pergantian untuk posisi pimpinan komisi hingga Badan Legislasi (Baleg) yang ditempati kader Golkar.
Ketua FPG Melchias Markus Mekeng mengatakan, perombakan itu merupakan hal biasa. “Fraksi merotasi itu bukan sesuatu yang haram," katanya, Rabu (28/3).
Merujuk keputusan FPG, maka posisi wakil ketua Komisi I DPR dari Golkar yang sebelumnya ditempati Meutya Hafid, kini digantikan oleh Satya Yudha. Adapun Ibnu Munzir menggantikan Muhidin di posisi wakil ketua Komisi V.
Golkar juga merombak kadernya yang menempati posisi wakil ketua Komisi VI DPR. Dito Ganinduto menggantikan Bowo Sidik Pangarso di posisi pimpinan komisi yang membidangi perdagangan dan perindustrian itu.
Sedangkan wakil ketua Komisi VII DPR jatah Golkar berganti dari Satya Yudha ke Eni Saragih. Di Komisi VIII DPR, Golkar menarik Noor Achmad yang sebelumnya menduduki wakil ketua, sekaligus menggantikannya dengan Tb Ace Hasan Syadzily.
Di Komisi IX DPR, Golkar menempatkan Ihsan Firdaus untuk menggantikan Syamsul Bahri di posisi wakil ketua. Sedangkan untuk Komisi X DPR, Golkar menempatkan Hetifah sebagai wakil ketua untuk menggantikan Ferdiansyah.
Perombakan juga terjadi di Badan Legislasi (Baleg). Golkar mengutus Sarmuji untuk menggantikan Firman Soebagyo di posisi wakil ketua.
Namun, perombakan tak menyentuh posisi kader Golkar di pimpinan Badan Anggaran (Banggar), Komisi II, III, IV dan XI DPR. Golkar mempertahankan Aziz Syamsuddin di posisi ketua Banggar.
Ketua Fraksi Partai Golkar Melchian Markus Mekeng mengatakan, perombakan itu merupakan hal biasa, sekaligus untuk memberi kesempatan kader untuk mengasah diri.
- Menko Airlangga Dukung Kerja Sama Strategis RI-Emirat Arab di Sektor Energi Dipercepat
- Menko Airlangga Bertemu Menteri Energi & Infrastruktur Emirat Arab, Ini yang Dibahas
- Lanjutkan Capaian Kinerja 100 Hari Prabowo, Ketahanan Pangan & Pertumbuhan Ekonomi jadi Aspek Utama
- Menko Airlangga Hartarto Tegaskan Komitmen Pemerintah Mendorong UMKM Naik Kelas
- Ibas: Perlukah Amandemen UUD 45 untuk Akomodasi Perkembangan Zaman?
- Indonesia-India Sepakati Penyelesaian Isu Teknis untuk Dorong Perdagangan Kedua Negara