Golkar Tak Risau PD Dekati PDIP
Jumat, 19 Februari 2010 – 18:13 WIB
JAKARTA -- Partai Golkar merasa tidak terancam dengan manuver Partai Demokrat (PD) yang belakangan menggalang lobi-lobi dengan PDI Perjuangan. Golkar tidak takut jika akhirnya PDIP masuk ke koalisi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono dan Golkar didepak keluar koalisi. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Theo L Sambuaga mengatakan, pihaknya tidak peduli dengan aksi lobi-lobi antara PD dengan partai banteng mulut putih itu.
"Ya, lobi-lobi itu kan Demokrat dengan PDIP, bukan dengan Partai Golkar. Lobi itu biasa saja," ujar Theo Sambuaga di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (19/2) saat dimintai tanggapan atas dinamikan politik yang berkembang belakangan ini.
Baca Juga:
Begitu pun, Theo merasa tidak khawatir jika para menteri dari Golkar di-reshuffle dari kabinet. "KIta nggak ada masalah kalau ada reshuffle," tegasnya lagi. Dikatakan, sikap Golkar sudah jelas dalam menyikapi kasus skandal Century. Bahwa prinsipnya, Golkar tidak akan menutup-nutupi fakta-fakta yang sudah ditemukan Pansus hak angket.
"Prinsip Partai Golkar, ini harus diungkap sejelas-jelasnya, terang benderang, untuk menemukan siapa yang paling bertanggung jawab. Partai Golkar tidak akan bergeser," tegasnya. Sikap ini, katanya, sesuai dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat yang memang menghendaki skandal Century diungkap tuntas. (sam/jpnn)
JAKARTA -- Partai Golkar merasa tidak terancam dengan manuver Partai Demokrat (PD) yang belakangan menggalang lobi-lobi dengan PDI Perjuangan. Golkar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra
- Endoskopi Spinal, Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang
- Tanam Mangrove di PIK & Kedonganan, B. Braun Indonesia Rogoh Kocek Ratusan Juta Rupiah
- Usut Kasus Korupsi Pencairan Kredit, KPK Periksa Komut BPR Jepara Artha