Golkar Targetkan 30 Persen pada 2014
Setelah Menang 43 Persen Pilkada
Senin, 05 Juli 2010 – 07:11 WIB

Golkar Targetkan 30 Persen pada 2014
JAKARTA - Untuk kali pertama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyebut target pada 2014. Tidak tanggung-tanggung, partai berlambang beringin itu mematok 30 persen suara pemilih secara nasional. Target itu sama dengan yang ingin diraih Partai Demokrat. Untuk mencapai kemenangan dalam pemilu dan pilkada, Ical meminta seluruh kader Golkar dan struktur partai mengerjakan permanent campaign. Caranya, memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan selalu menyuarakan kepentingan rakyat. "Golkar harus bisa menarik hati rakyat sehingga mereka memilih Golkar pada 2014," tegas Ical.
"Partai Golkar menargetkan 30 persen untuk Pemilu 2014," kata Ical "panggilan akrab Aburizal Bakrie" di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin (4/7). Dia kembali menegaskan target besar Golkar itu dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Partai Golkar wilayah Jawa, Bali, dan NTB.
Partai Golkar optimistis perolehan suaranya bisa didongkrak sampai dua kali lipat dari hasil Pemilu 2009 yang hanya 14,45 persen. Rasa percaya diri Partai Golkar itu muncul bukan tanpa alasan. Jumlah kemenangan pilkada, mulai provinsi, kabupaten, sampai kota, yang diraih sejauh ini cukup signifikan, yakni mencapai 43 persen. "Kami targetkan sampai pilkada selesai mencapai 50 persen (kemenangan pilkada, Red)," ujar Ical.
Baca Juga:
JAKARTA - Untuk kali pertama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyebut target pada 2014. Tidak tanggung-tanggung, partai berlambang beringin
BERITA TERKAIT
- Sejumlah PAC PDIP Datangi Megawati Setelah PN Jakpus Menangkan Gugatan Tia Rahmania
- Kongres PDIP Bakal Diisi Acara Pengukuhan Megawati Sebagai Ketua Umum
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Politik Uang PSU Pilkada Serang, Gakkumdu Sita Duit Sebanyak Ini
- Info Sementara Penghitungan Suara PSU Pilkada Tasikmalaya, Siapa Unggul?
- Guntur Romli PDIP Heran Putusan Gugatan Tia Rahmania Baru Ramai Sekarang: Ini Ada Apa?