Golkar Tetap Ingin Bisa Kritisi SBY

Meski Gabung dengan Demokrat di Kabinet

Golkar Tetap Ingin Bisa Kritisi SBY
Golkar Tetap Ingin Bisa Kritisi SBY
JAKARTA – Golkar ternyata tidak hanya sekedar memasang syarat mendapat kursi di cabinet dengan rencananya bergabung dalam koalisi dengan Partai Demokrat sebagai pendukung pemerintah. Partai yang mendapat peringkat kedua berdasarkan hasil pemilu legislatif itu ternyata juga meminta syarat lain meski nantinya sudah mendapat kursi di kabinet.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, partainya jelas akan mengajukan syarat koalisi jika nantinya bergabung dengan pemerintahan SBY-Boediono. "Tentu kita akan mengajukan syarat untuk disepakati bersama. Kesepakatan tersebut intinya untuk memberikan ruang lebih besar bagi Golkar melakukan kritik," ujar Agung di gedung DPR RI, Selasa (14/7).

Agung yang juga Ketua DPR RI itu menambahkan, sebenarnya syarat yang akan diajukan Golkar untuk bisa melakukan kritik terhadap pemerintah meski ikut duduk di cabinet itu bukan untuk maneuver politik. Golkar, sambung Agung, memang menginginakn ruang untuk mengkritisi pemerintahan. “Jadi bukan untuk bermanuver. Ini juga sesuai dengan platform Golkar yang kritis, objektif dan proporsional,” lanjutnya.

Menurut Agung, Golkar sebenarnya lebih terbiasa berada di pemerintahan. Selain itu, Golkar juga sudah terbiasa melakukan kritik terhadap pemerintah dari dalam. Karenanya Agung membantah jika dirinya mendorong Golkar berkoalisi dengan Demokrat karena semata-mata kursi di cabinet. “Kalau (jatah) menteri itu tergantung Presiden," kilahnya.

JAKARTA – Golkar ternyata tidak hanya sekedar memasang syarat mendapat kursi di cabinet dengan rencananya bergabung dalam koalisi dengan Partai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News