Golkar Tetap Kawal SBY-Boediono Hingga 2014
Rabu, 20 Oktober 2010 – 21:42 WIB
JAKARTA - Selama tiga hari hingga hari ini (20/10), Partai Golkar (PG) menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas). Hasilnya, PG melahirkan sembilan pernyataan politik sebagai respon atas kehidupan kebangsaan saat ini.
Kesembilan sikap politik PG itu dibacakan Sekjen DPP PG, Idrus Marham, pada acara puncak Rapimnas di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (20/10). Idrus merincikan, poin pertama dalam pernyataan politik Golkar adalah perlunya penguatan ideologi Pancasila melalui praktik kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. "Kehidupan berbangsa dan bernegara akan kehilangan arah dalam haluan pertumbuhannya apabila jauh dari implementasi nilai-nilai Pancasila," kata Idrus saat membacakan Pernyataan Politik hasil Rapimnas PG.
Baca Juga:
Kedua, pembangunan manusia Indonesia harus dioptimalkan. Ketiga, perubahan sistem politik Indonesia masih menyisakan masalah sehingga Undang-undang tentang Politik yang ada saat ini cenderung mengedepankan politik yang bersifat jangka pendek dan sesaat.
"Perlu adanya penataan sistem politik dan ketatanegaraan yang ideal. Terkait siklus pemerintahan lima tahunan sesuai dengan sistem pemerintahan presidensial, Partai Golkar mendukung Pemerintahan SBY-Boediono periode 2009-2014 untuk menjamin adanya stabilitas politik dan kesinambungan pembangunan nasional bagi kepentingan rakyat," katanya.
JAKARTA - Selama tiga hari hingga hari ini (20/10), Partai Golkar (PG) menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas). Hasilnya, PG melahirkan sembilan
BERITA TERKAIT
- Apel Siaga Patroli Pengawasan Masa Tenang Pilkada Serentak 2024 Digelar di Rohil
- ASN Kota Bogor Diingatkan Jaga Netralitas Menjelang Pilkada
- Di Hadapan Menhan-Panglima TNI, Legislator Bicara Kasus di Sumut, Prajurit Jangan Terpancing
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Anggota Bawaslu Lolly Suhenty Minta Pengawas Ad Hoc Cermat Tanggapi Surat Edaran KPU
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi