Golkar Tidak Setuju Rekonsiliasi Harus Bagi-bagi Kursi Menteri
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Golkar bidang Media dan Penggalangan Opini Ace Hasan Syadzily tidak setuju rekonsiliasi terhadap oposisi harus dengan bagi-bagi kursi menteri.
Meski begitu, Ace menganggap rekonsiliasi dengan oposisi khususnya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno penting pascapemilu.
BACA JUGA : Bursa Calon Menteri: 3 Nama dari PSI, Ada juga Diaz Hendropriyono
"Saya juga enggak tidak setuju kalau tujuan rekonsiliasi itu akan membagi-bagi kursi. Namun pertemuan itu penting untuk merajut silaturahmi pasca penetapan Jokowi-Kyai Ma’ruf sebagai presiden dan wakil presiden terpilih," kata dia kepada JPNN.com, Senin (8/7).
BACA JUGA : Willy Sebut Beberapa Politisi ke Dukun, pakai Klenik Agar jadi Menteri
Pria yang akrab disapa Kang Ace ini menambahkan, dengan silaturahmi akan menunjukkan kepada masyakarat bahwa Indonesia bersatu. Kemudian bisa menimbulkan kondisivitas supaya negara ke depan bisa maju.
"Dibutuhkan suasana yang kondusif untuk menjaga situasi politik Indonesia," jelas dia. (tan/jpnn)
Rekonsiliasi dengan oposisi khususnya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno penting pascapemilu tapi bukan untuk bahas jatah menteri.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Menimbang Kisah Ubuntu untuk Rekonsiliasi Politik di Masa Lalu
- Plt Sekjen MPR Siti Fauziah Tekankan Pentingnya Rekonsiliasi Nilai Pancasila Usai Pemilu
- Paloh Sungkan Bahas Kursi Menteri, Drajad PAN: Beliau Paham Fatsun Politik
- Sandi AMPI Serukan Rekonsiliasi Pascapemilu: Bersatulah demi Indonesia Emas 2045
- Golkar Harap Prabowo-Gibran Berikan Jatah Menteri yang Proporsional
- Prabowo Bersilaturahmi dengan Sejumlah Tokoh, Pengamat: Bisa Jadi Pemantik Rekonsiliasi Nasional