Golkar Tidak Tinggal Diam jika Novanto jadi Tersangka
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Partai Golongan Karya Yorrys Raweyai membantah mendorong Ketua Umum PG Setya Novanto mundur dari jabatannya karena tersangkut kasus korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik.
“Itu masalah internal, bukan untuk konsumsi publik,” kata Yorrys usai diskusi di sebuah hotel di Jakarta, Kamis (24/4).
Dia membantah di internal PG juga terjadi desakan meminta Setnov mundur dari jabatannya. “Tidak. Kami bicara dengan landasan hukum dan anggaran dasar/anggaran rumah tangga,” katanya.
Sebab, imbuh Yorrys, Golkar akan menghadapi sejumlah kalender politik. Juni 2017 harus menyiapkan calon pilkada serentak 2018, Agustus 2017 verifikasi faktual Komisi Pemilihan Umum dan tahapan penjaringan calon legislatif 2019.
Namun, dia menegaskan, PG tidak akan diam jika Setnov dijadikan tersangka. Sebab, status itu juga akan berimplikasi besar terhadap partai beringin. Hanya saja Yorrys merahasiakan skenario yang akan dijalani jika status itu benar-benar disematkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Setnov. “Kalau dia jadi tersangka masa kami diam. Pasti punya implikasi politik terhadap Golkar,” tegasnya.
Yorrys membantah sudah mendapat informasi soal status hukum terbaru Setnov, sehingga Golkar gencar melakukan konsolidasi ke dalam. “Info dari mana? Kalianlah lebih tahu,” elaknya. (boy/jpnn)
Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Partai Golongan Karya Yorrys Raweyai membantah mendorong Ketua Umum PG Setya Novanto mundur dari jabatannya
Redaktur & Reporter : Boy
- Temui Jokowi di Solo, KKPG Dorong Gibran Jadi Kader Golkar
- Agus Widjajanto Sebut Ada Dorongan agar Mbak Tutut Kembali Bergabung ke Partai Golkar
- Golkar Terkejut dengan Putusan MK Soal Presidential Treshold, Tidak Seperti Biasa
- Musda Golkar Jatim 2025 jadi Momentum Anak Muda Memimpin
- Bahlil Membantah Omongan Hasto, Agak Sok Tahu
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan