Golkar Wacanakan Modifikasi Sistem Pemilu
Rabu, 23 November 2011 – 16:16 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Pansus RUU Pemilu Taufiq Hidayat menyesalkan wacana tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu di media massa yang hanya mengerucut pada kenaikan parliamentary threshold (PT). Padahal, penyempurnaan sistem Pemilu yang menjadi grand tema dari RUU Pemilu sejatinya tidak melulu berbicara tentang PT. Rumitnya sistem pemilu ini berakibat pada jenuhnya pemilih terhadap cara memilih. Terlebih lagi, saat datang ke TPS pemilih dihadapkan pada proses pemilihan anggota legislatif, baik DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Belum lagi pemilu untuk memilih Presiden, Gubernur, serta Pemilihan Bupati dan Walikota.
"Terlebih perdebatan tentang PT menjadi bias ketika muncul kecurigaan dari beberapa kalangan yang menyebut kenaikan PT sebagai rencana buruk partai-partai besar untuk menggusur partai lain yang ada di DPR," kata Taufiq Hidayat dalam rilisnya, di Jakarta, Rabu (23/11).
Baca Juga:
Sebagai salah satu pimpinan Pansus RUU Pemilu dari Fraksi Partai Golkar, Taufiq Hidayat menilai bahwa gagasan kenaikan PT hanyalah salah satu instrumen di antara gagasan-gagasan lain yang akan diperjuangkan di Pansus pemilu. Menurutnya, masalah utama pemilu 2009 menurut Taufiq adalah pemilu yang rumit dan mahal.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Pansus RUU Pemilu Taufiq Hidayat menyesalkan wacana tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu di media massa yang hanya
BERITA TERKAIT
- Warga Jawa Hingga Madura Kompak Pilih Khofifah-Emil di Pilgub 2024
- Pramono: Saya Sudah Dukung Persija Sejak 2001, Boleh Dicek
- Komentari Foto Ridwan Kamil Saat Acara Bersama Gen Z, Pramono: Kang, Fight!
- Hendrar Prihadi Ibaratkan Pilgub Jateng 2024 sebagai Pertandingan Sengit
- Cawagub Sumsel Riezky Aprilia Balik Kampung, Minta Restu Warga dan Ziarah Makam Zamzami Ahmad
- Cawagub Sulteng AKA: Asuransi Pertanian Antisipasi Perubahan Iklim dan Megathrust