Golput Paling Banyak di Area Perumahan, Kenapa ya?

Golput Paling Banyak di Area Perumahan, Kenapa ya?
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Foto : dok jpnn

jpnn.com - CILEGON – Bila dibandingkan warga yang tinggal di perkampungan, warga yang bermukim di kompleks perumahan dianggap paling cuek dengan urusan pilkada. Terbukti, pada pemungutan suara tanggal 9 Desember lalu, tempat pemungutan suara (TPS) di perumahan lebih sepi ketimbang di perkampungan.

Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Purwakarta Sam'udi mengatakan, tingkat partisipasi di wilayahnya pada pilkada lalu hanya mencapai 65 persen. “Rendahnya partisipasi pemilih karena banyak warga di perumahan yang tidak menggunakan hak pilihnya,” kata Sam'udi, Jumat (11/12). 

Dia menyebutkan, jumlah pemilih mulai dari daftar pemilih tetap (DPT) di Purwakarta sebanyak 29.270 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 10.086 tidak menggunakan hak pilihnya alias golput. “Yang golput ini paling banyak ada di Kelurahan Kota Bumi dan Kelurahan Kebon Dalem. Di sana banyak perumahan,” terangnya. 

Hal serupa diungkapkan Ketua PPK Cilegon Muslimin. Dia mengatakan, jumlah pemilih di Kecamatan Cilegon mencapai 31.702 orang. Dari jumlah ini masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 11.953. “Yang tidak menggunakan hak pilihnya ini kebanyakan warga perumahan yang tinggal di Kelurahan Ciwedus dan Kelurahan Ciwaduk,” katanya. 

Ketua PPK Cibeber Masuri juga mengakui tingkat partisipasi pemilih yang tinggal di perkampungan dengan perumahan berbeda. “Kalau dibandingkan memang lebih tinggi jumlah yang memilih di perkampungan, tapi untuk jumlah dan alasan mereka tidak memilih saya kurang tahu spesifiknya. 

Menanggapi hal itu, Ketua Divisi Sosialisasi dan Pemungutan Suara (tungsura) KPU Irfan Alfi membenarkan adanya perbedaan pemilih di perkotaan dan pedesaan. Meski belum bisa diketahui semuanya, dari hasil monitoring KPU di beberapa lokasi, kata Irfan, memang banyak warga perumahan yang golput.

“Saya juga tidak mengerti mengapa ini bisa terjadi. Padahal masyarakat yang tinggal di perumahan ini bisa dikatakan masyarakat terdidik. Bahkan dari sini sebenarnya banyak pemilih cerdas. Tapi saya enggak tahu mengapa hasilnya seperti ini,” imbuhnya. 

Terpisah, Ketua Panwaslu Kota Cilegon Achmad Achrom mengungkapkan rendahnya pemilih yang tinggal di perumahan memang menjadi temuannya di lapangan. Pihaknya, menemukan kelebihan surat suara di beberapa TPS dalam jumlah yang cukup banyak. Mayoritas TPS itu yang mendapatkan kelebihan surat suara didalamnya terdapat DPT yang tingal di perumahan.

CILEGON – Bila dibandingkan warga yang tinggal di perkampungan, warga yang bermukim di kompleks perumahan dianggap paling cuek dengan urusan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News