Gong Xi Fat Chai
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Di tengah darurat pandemi China menangguk untung dengan mengekspor vaksin dan memakai ilmu tukang tadah dengan membeli produk-produk impor dengan harga murah.
Hasilnya, China sudah mulai bisa membenahi ekonominya yang pelan-pelan sudah memulai recovery, dan Amerika-Eropa ekonominya masih megap-megap.
Produk-produk China menyerbu ke seluruh pelosok dunia. Di sebuah negara kecil di Afrika pun produk-produk China menguasai pasar. Mulai dari alat-alat elektronik sampai ke mainan anak-anak dan berbagai suvenir, semua dikuasai produk China.
Produk lokal tidak mampu menyaingi produk China yang memproduksi dengan cepat dan efisien.
Di dunia yang serbacepat seperti sekarang, China menjadi raja. Ungkapan Inggris mengatakan ‘’God created the world, and the rest is made in China’’. Tuhan menciptakan dunia, tetapi isinya semua buatan China.
Ancaman pandemi di Amerika, Eropa, dan banyak negara di dunia masih membuat ngeri. Diakui atau tidak, cara China merupakan cara paling jos untuk menyelesaikan krisis pandemi.
Lockdown total ala kamp konsentrasi raksasa lalu kemudian vaksinasi masal dan paksa. Tidak sampai setahun semua beres.
Penanganan pandemi di negara-negara “so called” demokrasi maju ala Amerika-Eropa dan negara-negara ”so called” demokrasi tanggung ala Indonesia terbukti tidak mangkus dan sangkil.
Pengaruh politik, ekonomi, dan budaya China tak terbendung ke seluruh dunia, termasuk budaya Imlek.
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Kerja Sama Indonesia-China Mencapai 10 M Dolar AS, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Ini Pertanda Baik