Gonjang-Ganjing Bisnis Warga Indonesia di Melbourne di Tengah Lockdown Kedua

Gus Kosasih adalah direktur perusahaan properti iProperty Melbourne.
Dia mengatakan bisnisnya sejauh ini turun 30 persen dari sebelum pandemi virus corona.
"Properti yang mau disewakan saat ini banyak sementara yang mau menyewa menurun dan penjualan properti juga menurun," kata Gus Kosasih yang sudah memiliki usaha sendiri tersebut selama delapan tahun terakhir.
Bisnisnya banyak melakukan penjualan di pusat kota Melbourne dan dia memiliki dua orang staf.
"Sejauh ini kami masih bekerja. Sebelum pandemi, kami bisa menjual antara satu sampai tiga properti selama sebulan.
"Sekarang selama tiga bulan terakhir, kami hanya menjual satu properti. Bulan ini mungkin 1-2 properti," katanya lagi.
Baca juga artikel terkait:
- Angka kematian di Indonesia sudah lebih dari 10 ribu jika dihitung berdasarkan pedoman WHO
- Pemerintah Indonesia dianggap menggunakan pendekatan militeristik dalam menangani virus corona
- Alasan tingginya kematian tenaga kesehatan di Indonesia di tengah pandemi virus corona
Walau bisnis menurun, Gus Kosasih mengatakan mengerti dengan keputusan pemerintah negara bagian Victoria.
Melbourne kembali mengalami 'lockdown' kedua kalinya, sejak hari Kamis (8/07), yang menyebabkan banyak bisnis kembali menghadapi kenyataan tidak menentu
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya