Gonjang-Ganjing Bisnis Warga Indonesia di Melbourne di Tengah Lockdown Kedua
"Saya setuju dengan keputusan pemerintah, meski itu bukan keputusan mudah yang dibuat.
"Keselamatan dan kesejahteraan warga selalu merupakan hal yang penting," kata pria asal Medan tersebut.
Sementara itu Jenny B yang bekerja sebagai 'mortgage broker', atau perantara untuk mendapatkan pinjaman bank untuk membeli properti, mengatakan bahwa bisnisnya tidak begitu terganggu.
"Saya bekerja sendiri dan kerja dari rumah, sementara ini bisnis saya berjalan baik," katanya.
Jenny mengatakan situasi sekarang memang harus dijalani, namun dia yakin nantinya pasar properti akan kembali lagi.
"Ini akan semakin memburuk namun nantinya akan kembali membaik lagi. Saya sendiri sudah memiliki klien sebelumnya yang terus menjadi bagian dari bisnis saya," katanya.
Restoran batal mempekerjakan pegawai baru
Photo: Victor Lalamentik sekarang tidak bisa kerja akhir pekan di restoran Nelayan. (Foto: Supplied)
Seorang warga asal Indonesia lainnya di Melbourne, Victor Lalamentik terkena dampak langsung dari keputusan mendadak 'lockdown', karena semula ia sudah diterima untuk bekerja di akhir pekan di restoran Indonesia 'Nelayan' di pusat kota Melbourne
Melbourne kembali mengalami 'lockdown' kedua kalinya, sejak hari Kamis (8/07), yang menyebabkan banyak bisnis kembali menghadapi kenyataan tidak menentu
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan