Good News dari Jenderal Andika: Obat COVID-19 Racikan UNAIR Kelar, Tunggu Izin Edar

Mantan Danpaspampres itu memastikan proses produksi obat COVID-19 secara massal tidak ada terkendala. Menurutnya, semua proses uji klinis telah selesai dilaksanakan.
"Makanya kami sudah langsung akan berbicara rencana produksi. Siapa membuat apa, yang akan membeli bahan baku bagaimana, kemudian anggaran dari pemerintahnya seperti apa," kata Andika.
Pada kesempatan sama Rektor UNAIR Prof Mohammad Nasih mengungkapkan, pihaknya telah menyelesaikan uji klinis tahap ketiga obat penawar untuk penanganan pasien COVID-19.
"Karena ini akan menjadi obat baru maka diharapkan ini akan menjadi obat COVID-19 pertama di dunia," katanya.
Nasih menuturkan, obat baru ini merupakan hasil kombinasi dari tiga jenis obat. Pertama, Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin.
Kedua, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline. Ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromyci.
Di luar negeri, tiga obat itu diberikan satu per satu kepada pasien. Namun, UNAIR megombinasikan ketiga obat itu menjadi satu.
Hasilnya ternyata efektif untuk mengobati para pasien COVID-19. Efektivitas obat itu lebih dari 90 persen.
KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa yang juga Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan COVID-19 dan PEN menyampaikan kabar menggembirakan soal obat untuk pasien COVID-19.
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah