Google dan Apple Kompak Tarik Game Bedah Plastik
jpnn.com - CALIFORNIA - Apple dan Google menarik aplikasi permainan operasi bedah plastik. Apple telah menarik aplikasi Plastic Surgery for Barbie dari App Store, sedangkan Google menarik aplikasi Plastic Surgery dari Google Play.
Menurut laman BBC, Rabu (15/1), aplikasi yang dianggap cocok untuk anak di atas usia 9 tahun itu juga menampilkan pembuatan sayatan dan sedot lemak. Google bahkan menggambarkan anak kelebihan berat badan sebagai sosok yang jelek.
Nah, setelah melewati sejumlah prosedur, anak perempuan itu tampil lebih ramping dibanding sebelumnya dan pengguna bisa membandingkan gambarnya setelah dan sebelum operasi.
Mantan Presiden Asosiasi Ahli Bedah Plastik Inggris, Nigel Mercer, menyebut permainan itu seksis dan mengganggu. Menurutnya, aplikasi itu seharusnya ditiadakan karena tidak bertanggung jawab secara sosial.
"Yang lebih mengejutkan adalah aplikasi itu mendorong anak-anak menggunakan alat bedah, seperti gambar jarum suntik, pisau bedah, dan alat penyedot lemak, untuk membetulkan pasien yang digambarkan sebagai anak perempuan yang tidak beruntung," tegasnya.
Google menolak berkomentar atas aplikasi tersebut. Namun raksasa teknologi memastikan telah mencabut semua aplikasi yang tidak sesuai dengan arah kebijakannya.
Sedangkan APp Store sudah menarik Plastic Surgery for Barbie. Namun masih tersedia permainan serupa dengan nama Plastic Surgery for Barbara, yang diklaim cocok untuk usia 12 tahun ke atas. (esy/jpnn)
CALIFORNIA - Apple dan Google menarik aplikasi permainan operasi bedah plastik. Apple telah menarik aplikasi Plastic Surgery for Barbie dari App
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sega Tidak Lagi Merilis Konsol Mini, Ini Alasannya
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play
- Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- xAI Sedang Menyiapkan Chatbot Grok Untuk Pengguna Perangkat iOS
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan