Google dan Microsoft Blokir Searching Pornografi Anak

jpnn.com - CALIFORNIA--Mesin pencari terkemuka Google dan Microsoft sepakat memblokir pencarian gambar terkait pelecehan dan pornografi anak di internet.
Sebanyak 100 ribu istilah pencarian pornografi anak tidak akan menemukan hasil di mesin pencari. Sebaliknya istilah pencarian itu akan menampilkan peringatan bahwa Klik pelecehan anak adalah ilegal.
Menurut BBC (18/11), Perdana Menteri Inggris David Cameron, yang mengusulkan tindakan ini, menyambut baik langkah dua raksasa teknologi ini. Pasalanya pada Juli silam, Cameron meminta Google dan Bing milik Microsoft yang sama-sama menyumbang 95 persen dari lalu lintas pencarian di internet untuk berbuat lebih banyak guna mencegah orang mengakses gambar ilegal.
Google sendiri telah meniadakan hasil pencarian dari 13.000 istilah di mesin pencari mereka. Menurutnya, mesin pencari di internet perlu memastikan bahwa pencarian yang ditujukan untuk menemukan gambar ilegal harus berakhir tanpa hasil.
Kini kedua perusahaan telah memperkenalkan algoritma baru yang akan mencegah orang untuk mendapatkan hasil dari pencarian gambar pornografi anak. Perusahaan ini juga mengubah algoritma untuk meniadakan hasil pencarian dan istilah terkait pornografi anak dan daftarnya terus berkembang sesuai kondisi.
Micorosft juga tidak akan memberi toleransi terhadap konten yang berisi pelecehan seksual terhadap anak. Sebelum ini, Huawei telah mengaktifkan kendali filter pornografi di Inggris. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Serangan Siber Kian Marak, Synology Beri Solusi Cegah Kebocoran Data
- iPhone 16e Hadir dengan Spesifikasi Mumpuni, Harga Terjangkau
- Samsung Mulai Kembangkan HP Lipat dengan Harga Terjangkau
- 6 Tahun Kolaborasi, Evos & Axis Konsisten Dukung Dunia Esports di Indonesia
- Lebih Dekat dengan Keluarga Saat Umrah dengan XL Axiata
- ForU AI Memimpin Revolusi Real-World AI Agent