Google Indonesia Turunkan Konten Hoaks Terkait Virus Corona
jpnn.com, JAKARTA - Google Indonesia ikut serta dalam memberantas hoaks terkait virus corona, dengan langkah menurunkan konten terkait klaim obat-obatan alternatif seperti jamu, lebih ampuh menangkal virus corona.
"Namun bukan berarti semua video terkait jamu kita take down. Misalnya ada video-video yang mengaku lebih ampuh daripada ke dokter, itu pasti kita take down," kata Head of Public Policy and Government Relations Google Indonesia Putri Alam, di Jakarta, Senin (9/3).
Menurut dia, klaim dari video-video seperti itu belum terbukti secara medis, dan bahkan cenderung untuk membuat penonton tidak mencari bantuan medis.
"Karena untuk isu kesehatan pasti sensitif banget. Pokoknya apa aja yang bisa mengurungkan niat viewer atau pengguna untuk mencari bantuan medis profesional, pasti kita take down," tambahnya.
Namun, Putri juga mengatakan apabila terdapat konten yang sifatnya mampu mendorong pengguna untuk menjaga daya tahan tubuh, kemungkinan besar Google tidak akan menurunkan konten tersebut.
Google sendiri memiliki mesin pintar untuk memonitor dan menyeleksi konten-konten yang bertentangan dengan community guidelines (aturan komunitas / ekosistem Google) untuk diturunkan dari platform-platformnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, publik dapat berpartisipasi untuk melaporkan konten-konten yang luput dari pantauan mesin pintar Google melalui fitur "flag" yang terdapat di platform Google seperti search, YouTube, hingga Google Play.
"Konten-konten yang melanggar kebijakan community guidelines kami pasti akan terdeteksi dan take down oleh machine learning kami. Tapi teknologi kan enggak sempurna, sehingga kita juga harus mengandalkan laporan dari publik melalui flagging tools kita," jelas Putri.
Google Indonesia ikut serta memberantas hoaks terkait virus corona, dengan langkah menurunkan konten terkait klaim obat alternatif lebih ampuh menangkal corona.
- Konten Hoaks Harus Ditindak Tegas, Bagaimana Kasus Richard Lee?
- Cerita Maura Emillia Kirana Memilih jadi Konten Kreator Setelah Lulus K3 FKM UI
- Polisi Diminta Sikat Penyebar Hoaks soal Harga LPG 3 Kg di Kendal
- Menjelang Pencoblosan, Konten Hoaks Makin Marak, Menteri Budi Bilang Begini
- Masyarakat Diingatkan Jangan Sebar Konten Hoaks soal Pemilu, Bisa Dipenjara
- Kemenkominfo Tutup 11 Siaran TV Streaming Radikal Menjelang Pemilu 2024