Google Mulai Terjun ke Politik Ekstrem
Selasa, 28 Juni 2011 – 07:47 WIB
"Kami bukannya terjun ke politik, tapi posisi kami jelas. Yakni, transparansi dan dengan segala yang kami punyai, mendorong dunia ke arah yang lebih baik," kata Schmidt kepada Jawa Pos. Ketika ditanya, apakah sikap itu akan memancing reaksi dari negara-negara totaliter yang kerap memblok layanan internet, dan mungkin menjadikan Google sebagai salah satu musuh bersama oleh kelompok militan" Schmidt menyatakan siap dengan konsekuensinya. "Kami sudah sadar konsekuensinya," ucapnya.
Lebih lanjut Schmidt mengatakan bahwa pengalaman hidupnya tidak ada separuhnya dari ketegangan yang pernah dialami oleh sebagian besar peserta summit di ruangan tersebut. Untuk merekalah, Schmidt berjanji akan sebisa mungkin membantu hal-hal mengerikan tersebut tak pernah terjadi lagi.
Sementara itu, Jared Cohen mengatakan bahwa ketika Google menyatakan untuk konsep new think/do tank (konsep baru dan melakukan banyak hal), maka pihaknya sudah bersumpah untuk tidak mengambil jalan aman (safe route). "Memang kami sadar tak bisa berharap langsung ada perubahan, tapi setidaknya ini yang kami lakukan," tuturnya.
Dikatakan Cohen, bahwa bisa mengumpulkan para korban dan mantan pelaku teror dalam sebuah forum adalah hal yang luar biasa. Dan untuk itu, dia optimistis gerakan ini terus berkembang menjadi lebih besar dan lebih besar. "Di sini memang kita hanya berbagi dan berdiskusi. Tapi, yang terpenting, kami siap memfasilitasi apa pun gerakan untuk melawan radikalisme," tambahnya. ""
BERITA TERKAIT
- Puluhan Anggota Legislatif Inggris Desak Pemerintah Sanksi Israel
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif