Google-Yahoo Tolak Sensor Australia
Kamis, 25 Maret 2010 – 05:35 WIB
ADELAIDE - Raksasa internet Google dan Yahoo memprotes rencana pemerintah Australia yang akan mengeluarkan kebijakan sensor terhadap materi yang dimuat di dunia maya. Keduanya menilai aturan itu sebagai kesewenangan yang bakal membatasi akses masyarakat kepada informasi legal. Seperti dilansir Associated Press, Menteri Komunikasi Australia Stephen Conroy menyatakan penyaringan materi internet akan meliputi muatan yang berisi pornografi anak, kekerasan seksual, dan cara penggunaan obat-obatan terlarang. Daftar situs yang dilarang akan diperbarui secara berkala berdasarkan keluhan dari masyarakat.
Protes kedua perusahaan tersebut dikirimkan ke Departemen Komunikasi bersama 174 komentar keberatan dari masyarakat kemarin (24/3). Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Google mengeluarkan keputusan penting untuk memindahkan halaman mesin pencari datanya dari Tiongkok ke Hong Kong, juga karena kebijakan sensor.
Baca Juga:
Lucinda Barlow dari Google Australia menyebut peraturan blocking internet di Australia dan Tiongkok seperti perbandingan "apel dan jeruk". Namun dia prihatin dengan peraturan versi Australian yang menitikberatkan pada sifat keharusan dan razia-nya.
Baca Juga:
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan