Gorbachev Anggap AS Gagal di Afghanistan
Kamis, 28 Oktober 2010 – 04:44 WIB
"Untuk setiap komandan mereka yang terbunuh atau tertangkap, Taliban selalu bisa menggantinya dengan nyawa orang lain," ungkap pejabat tersebut sebagaimana dilansir Agence France-Presse.
Baca Juga:
Dengan taktik serangan sporadis plus intimidasi dan pembunuhan, lanjut dia, Taliban selalu bisa membalas serangan AS. Bahkan, Taliban tampak lebih percaya diri daripada pasukan AS tiap kali melancarkan serangan.
"Taliban telah membuktikan bahwa mereka selalu bisa bangkit kembali dan membentuk barisan baru yang lebih solid. Tidak jarang, kebangkitan itu muncul hanya selang beberapa hari setelah sarang mereka diporak-porandakan AS," terang pejabat yang berkantor di departemen pertahanan itu. Di sisi lain, lanjut dia, pendekatan terhadap para komandan Taliban juga tidak berhasil mendatangkan perdamaian.
Pentagon menegaskan bahwa buruknya kinerja militer AS tersebut didasarkan pada penilaian beberapa lembaga intelijen yang kompeten. Di antaranya, CIA dan Badan Intelijen Pertahanan (DIA). Sebelumnya, pendapat senada dipaparkan Stanley McChrystal saat menjabat panglima perang AS di Afghanistan. Atas komentar pesimistis yang dia sampaikan ke media itu, jenderal 56 tahun tersebut dicopot dari jabatannya.
WASHINGTON - Rapor Amerika Serikat (AS) dalam Perang Afghanistan masih merah. Di mata intelijen, militer Negeri Paman Sam itu gagal membungkam Taliban.
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer