Gorbachev Ingatkan Obama
Pulihkan Ekonomi, Bukan Diperangi
Minggu, 06 Desember 2009 – 00:19 WIB
Dalam pertempuran yang melibatkan Pakistan dan AS sebagai sekutu Afghanistan tersebut, tidak kurang dari 13.000 serdadu Soviet dilaporkan tewas. Tapi, jumlah korban sipil dari pihak Afghanistan jauh lebih besar. Menurut CNN, jumlah warga sipil yang tewas dalam konflik tersebut mencapai lebih dari satu juta jiwa. Itu belum termasuk jumlah korban tewas dari pihak militer.
Baca Juga:
Senada dengan Gedung Putih, Gorbachev pun tidak memungkiri peran Afghanistan dalam membidani lahirnya terorisme internasional. "Saat dihadapkan pada ancaman terorisme, seperti yang terjadi di Afghanistan, tujuan kita pasti mengalahkannya. Tapi, solusi damai lewat perundingan tetap harus menjadi prioritas utama. Penarikan pasukan (AS) dari Afghanistan harus dilakukan," papar penerima Nobel Perdamaian 1990 itu.
Dalam kesempatan itu, Gorbachev juga menyarankan Washington untuk lebih fokus pada rekonstruksi Afghanistan. Juga, pada rekonsiliasi nasional yang menjadi salah satu agenda utama pemerintahan baru Presiden Hamid Karzai. Dia juga mengimbau AS melakukan hal yang sama di Iraq.
Bersamaan dengan itu, salah satu dari enam mantan komandan Soviet yang pernah terlibat dalam Perang Soviet-Afghan juga memperingatkan Obama. Jenderal Victor Yermakov, pemimpin Batalion 40 Angkatan Darat (AD) Soviet pada Mei 1982-November 1983, tidak ingin AS mengulang sejarah pahit yang sama dengan negerinya. Sebab, menurut dia, perang di Afghanistan adalah pertempuran yang tidak mungkin bisa dimenangkan.
WASHINGTON - Sebelum mengambil keputusan untuk mengirimkan pasukan tambahan ke Afghanistan, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama sudah diperingatkan
BERITA TERKAIT
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya