Gorbachev pun Mundur di Tahun ke-7

Gorbachev pun Mundur di Tahun ke-7
Gorbachev pun Mundur di Tahun ke-7
Sejarah mencatat nama Gorbachev sebagai presiden terakhir Uni Soviet. Sebab kehancuran ekonomi nasional dan kerusakan struktur politik akibat lemahnya kepemimpinan Gorbachev, tak kuasa menopang bangunan negara yang pernah menjadi saingan Amerika Serikat dalam banyak hal itu.

Nyanyian politik “keterbukaan” (glasnost) dan “restrukturisasi” (perestroika) yang mengorbitkan nama Gorbachev sebagai primadona panggung (politik) dunia, menjadi dua batu nisan kuburan Uni Soviet yang kemudian bubar, menjadi 15 serpihan negara. Kini kita hanya tahu Rusia, yang mencoba tetap bertahan sebagai negara federasi.

Gorbachev masih hidup. Oleh sebagian bangsa Rusia, ia dianggap biang kehancuran Uni Soviet. Tapi sebaliknya, di mata Amerika dan sekutunya, dia adalah “pahlawan tanpa tanda jasa” karena sukses menghancurkan Uni Soviet dari dalam.

Gorbachev dan Uni Soviet kini menjadi “trauma” bangsa Indonesia. Menjadi lebih traumatis lagi setelah perpecahan juga melanda kawasan Balkan (Yugoslavia dan Chekoslovakia).

TERBAYANG Uni Soviet dan wajah Gorbachev ketika melihat puluhan ribu rakyat Jogja bergolak. Berkumpul dan menyatu dengan wakil-wakil mereka yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News