Gorby
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Maka, Gorby memperkenalkan program ‘’Glastnost’’ dan ‘’Perestroika’’, keterbukaan dan restrukturisasi.
Dalam sistem komunis yang tertutup, glasnost atau keterbukaan adalah paradoks yang tidak bisa diterima.
Bagaimana mungkin sebuah sistem yang tertutup harus dipaksa untuk melakukan keterbukaan yang membawa pada akuntabilitas.
Dalam sistem komunisme yang kaku dan sentralistik tidak mungkin dilakukan restrukturisasi, karena selama ini ekonomi dijalankan bukan berdasarkan pada profesionalisme, tetapi pada mekanisme partai.
Glasnost dan perestroika berarti demokratisasi. Gorby berhati-hati untuk tidak memakai narasi demokratisasi, meskipun pada esensinya dia melakukan demokratisasi.
Glasnost dan Perestroika membuat Gorby harus membuka pasar internasional dan itu berarti harus berdialog dengan Barat.
Maka Gorby mengadakan berbagai pertemuan dengan para pemimpin Barat seperti dengan Ronald Reagan Presiden Amerika Serikat, Margaret Thatcher Perdana Menteri Inggris, dan Helmut Kohl Kanselir Jerman Barat.
Dialog dengan Barat itu membawa angin demokratisasi yang mengembus ke seluruh penjuru Eropa Timur. Jerman Barat dan Jerman Timur akhirnya bersatu setelah Tembok Berlin runtuh pada 1991.
Mikhail Gorbachev meninggal dunia Selasa (30/8) dalam usia 91 tahun. Dia menjadi pemimpin Uni Soviet yang paling populer, sekaligus paling dicintai di Eropa.
- Wartawan Perang
- Bung Karno Pernah Kunjungi Uni Soviet, Patungnya Bakal Berdiri di Tepi Sungai Moscow
- Kecam Rusia, Legislator Golkar Dukung Ukraina Merdeka
- Si Seksi Eks Mata-Mata KGB Ini Ajarkan Jurus Menggoda, Siapa pun Bakal Teperdaya
- RIP Mikhail Gorbachev, Pemersatu Timur dan Barat yang Gagal Menyatukan Negara Sendiri
- Apakah Vladimir Putin Percaya Tuhan dan Beragama? Ini Jawabnya