Gorby

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Gorby
Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev wafat dalam usia 91 tahun pada Selasa (30/8). Foto: ANTARA/ItarTass

Maka, Gorby memperkenalkan program ‘’Glastnost’’ dan ‘’Perestroika’’, keterbukaan dan restrukturisasi.

Dalam sistem komunis yang tertutup, glasnost atau keterbukaan adalah paradoks yang tidak bisa diterima.

Bagaimana mungkin sebuah sistem yang tertutup harus dipaksa untuk melakukan keterbukaan yang membawa pada akuntabilitas. 

Dalam sistem komunisme yang kaku dan sentralistik tidak mungkin dilakukan restrukturisasi, karena selama ini ekonomi dijalankan bukan berdasarkan pada profesionalisme, tetapi pada mekanisme partai. 

Glasnost dan perestroika berarti demokratisasi. Gorby berhati-hati untuk tidak memakai narasi demokratisasi, meskipun pada esensinya dia melakukan demokratisasi.

Glasnost dan Perestroika membuat Gorby harus membuka pasar internasional dan itu berarti harus berdialog dengan Barat. 

Maka Gorby mengadakan berbagai pertemuan dengan para pemimpin Barat seperti dengan Ronald Reagan Presiden Amerika Serikat, Margaret Thatcher Perdana Menteri Inggris, dan Helmut Kohl Kanselir Jerman Barat.

Dialog dengan Barat itu membawa angin demokratisasi yang mengembus ke seluruh penjuru Eropa Timur. Jerman Barat dan Jerman Timur akhirnya bersatu setelah Tembok Berlin runtuh pada 1991. 

Mikhail Gorbachev meninggal dunia Selasa (30/8) dalam usia 91 tahun. Dia menjadi pemimpin Uni Soviet yang paling populer, sekaligus paling dicintai di Eropa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News