Gorong-Gorong Raksasanya Bisa untuk Konser Musik

Gorong-Gorong Raksasanya Bisa untuk Konser Musik
PUSAT PENGENDALI: Rombongan Pemprov Jatim yang dipimpin Wagub Saifullah Yusuf (tiga dari kiri) saat mengunjungi gorong-gorong raksasa pengendali banjir Tokyo. -Arif Afandi for Jawa Pos-
Pemerintah Tokyo merencanakan bangunan itu sejak 1985 dan baru tuntas pengerjaannya pada 2008 atau 23 tahun. Sejak saat itu, salah satu kota tersibuk di dunia tersebut tidak pernah lagi dilanda banjir.

   

Saya bersama rombongan Gus Ipul "sapaan Wagub Syaifullah Yusuf" berkesempatan mengunjungi pusat pengendali banjir Tokyo itu. Bahkan, kami masuk ke gorong-gorong raksasa tersebut. Mereka menyebut bangunan bawah tanah itu sebagai waduk pengendali bawah tanah (Regulating Reservoir Tunnel)

Sungai Kanda. Bangunannya berada di kedalaman 53 meter di bawah permukaan tanah. Tepatnya di bawah jalan lingkar tujuh Kota Tokyo. Kalau dari permukaan air laut, gorong-gorong itu berada delapan meter di bawahnya.

   

Panjang gorong-gorong tersebut mencapai 4,5 km. Tahap pertama sepanjang 2 km selesai pada 1999. Fungsinya sebagai fasilitas untuk menampung luapan Sungai Kanda. Tahap kedua sepanjang 2,5 km selesai pada 2008 untuk mengatasi luapan Sungai Zenpukuji.

   

Kota Tokyo memang dibelah dua sungai besar tersebut. Kedua fasilitas pengendali bawah tanah itu kini sudah saling terhubung. Seperti halnya Kali Surabaya yang mempunyai cabang Kali Mas, Sungai Zenpukuji juga bercabang di hilir dengan Kali Myoshoji. Jadi, ada tiga kali yang melintasi Kota Tokyo. Setiap akhir Maret hingga awal April sungai-sungai itu menjadi lebih indah karena tepiannya dihiasi bunga sakura yang bermekaran.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf diundang pemerintah Jepang untuk belajar mengatasi bencana pekan lalu. Bagaimana pemerintah Jepang mengubah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News