GotG2 Berpotensi Geser FF8 dari Puncak Box Office
Owen Gleiberman, kritikus utama Variety, di sisi lain, menyoroti penceritaan GotG 2 yang terlalu kompleks dan tidak dijahit dengan halus.
Sejak Kurt Russel diperkenalkan sebagai Ego, ayah Peter Quill, kritikus dan fans menduga bahwa plot utamanya sekitar problem ayah-anak di antara mereka berdua.
Itu masih oke. Namun, twist di akhir film yang diharapkan memancing emosi penonton kurang bisa diterima.
’’Subplot yang menyertai, misalnya terkait villain dan pihak-pihak yang berseteru dengan mereka, terlalu banyak dan mengganggu,’’ ulas Gleiberman.
’’Ada pihak Ayesha (Elizabeth Debicki), lalu ada Stakar, pemimpin kelompok Ravager yang diperankan Sylvester Stallone. Oh ya, Yondu punya masalah sendiri di sini. Terlalu kompleks, tidak diimbangi jalan cerita yang smooth,’’ lanjutnya.
Lagi-lagi, who cares? GotG 2 tetap mencuri perhatian. Film itu mendapat review positif dari penonton. Rotten Tomatoes memberinya rating 86 persen, sedangkan IMDb memberinya 8,2.
Fans, tampaknya, beranggapan, kalau berurusan dengan GotG, lebih baik dinikmati saja. Tak perlu terlalu dipikirkan ceritanya. Toh, humor yang mendapat porsi besar di sini tetap enjoyable.
Drama keluarga tentang Quill dan ayahnya, Ego, memang cukup memberikan bumbu yang menyentuh. Tak sedikit fans yang menangis ketika keluar dari bioskop. Keberhasilan Gunn memasukkan elemen drama mendapat pujian.
Moviegoers Indonesia serta 36 negara lain telah mendapatkan privilese untuk menonton Guardians of the Galaxy Volume 2 (GotG 2) sejak Rabu lalu (26/4).
- Exhuma Hingga Garfield, Deretan Film Baru yang Tayang di CATCHPLAY+
- Adaptasi Box Office Korea, Film Hello Ghost Tayang 11 Mei 2023
- 4 Film Superhero Terlaris di Box Office, yang Mana Jagoan Kamu?
- Kantongi Rp 6,2 Triliun di Box Office, Black Panther Kalahkan Doctor Strange
- Mencuri Raden Saleh Dipuji Pejabat, Disebut Tak kalah dengan Film Hollywood
- Bikin Bangga, Maxime Bouttier Akting Bareng Julia Roberts di Film Hollywood Ini