GoTo Pangkas 1.300 Karyawan, Tantangan ke Depan Jadi Alasan

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi terbesar di Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, mengumumkan keputusannya tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.300 pegawainya.
Jumlah pegawai yang terkena PHK itu setara dengan 12 persen dari total pekerja di perusahaan yang kondang dengan sebutan GoTo tersebut.
Menurut manajemen GoTo, kondisi ekonomi makro global yang menantang memiliki dampak signifikan pada bisnis di seluruh dunia.
"GoTo, seperti perusahaan lain yang berhati-hati, melakukan penyesuaian untuk memastikannya mampu menavigasi jalan tidak menentu yang membentang di depan," ujar GoTo dalam pernyataannya, Jumat (18/11).
GoTo mengaku telah melakukan efisiensi dalam hal pemasaran, teknologi, dan outsourcing pada semester pertama tahun ini. Langkah itu mampu menghemat dana sekitar USD 51 juta atau Rp 800 miliar.
Namun, efisiensi itu belum cukup. GoTo pun memutuskan memangkas para pegawainya di Indonesia maupun negara lain di kawasan Asia Tenggara.
"Perusahaan telah menentukan bahwa langkah-langkah lebih lanjut harus diambil untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi tantangan ke depan," tulisan dalam siaran pers GoTo.
Perusahaan hasil merger GoJek dan Tokopedia itu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022.
GoTo memangkas 1.300 pegawainya. Jumlah itu setara dengan 12 persen dari total pegawai di perusahaan teknologi terbesar di Indonesia itu.
- Wamenperin: Tidak akan Ada PHK di Sektor yang Berhubungan dengan Pertanian
- 5 Berita Terpopuler: Wapres Angkat Bicara soal Polemik PPPK & CPNS, Inpres Pengangkatan Terbit, Ada Solusi bagi Honorer Kena PHK
- Yamaha Music Manufacturing Asia Tegaskan Komitmen untuk Tetap Beroperasi di Indonesia
- Mitra Driver Gojek Gaungkan Gerakan Judi Pasti Rugi
- Pemda Siap Angkat PPPK 2024 Tahun Ini, Ada Solusi Bagi Honorer Kena PHK
- Soal Gelombang PHK Massal di Industri Tekstil, Sihar Sitorus Soroti Faktor Penyebab & Dampak Regulasi