Gowes Pertama, Jantung Berdebar seperti saat Jatuh Cinta

Begitu keluar dari rumah penginapan, rombongan bersepeda pelan (20"25 km) melintasi jalanan taman yang indah. Melintasi sungai kecil, jembatan kayu, dan jalanan gravel (kerikil halus). Setelah sekitar sepuluh kilometer, rasanya kami bisa beradaptasi dengan baik.
Tapi kemudian, kami diajak melewati tanjakan-tanjakan yang biasa digunakan sebagai rute latihan para pembalap. Tidaklah ekstrem. Ada beberapa bagian yang mencapai kemiringan 10 persen, tapi kebanyakan di angka 4"6 persen.
Di situlah kami mulai merasakan betapa beratnya bersepeda di ketinggian 2.400 meter.
Kami benar-benar sulit bernapas. Dan setelah tanjakan terlewati, napas juga tidak segera normal. Kami benar-benar tersengal-sengal berusaha mengikuti rombongan. Padahal, kecepatan sangat rendah. Sekitar 10"15 km/jam di tanjakan, 20"25 km/jam di jalan datar.
"Edan. Kalau latihan di Indonesia (di ketinggian "normal", Red), kemiringan 4"6 persen itu, kita masih bisa ngobrol. Di sini saya tidak berani bicara," kata Cipto S. Kurniawan, 31, pria asal Pasuruan yang dikenal sebagai jagoan climbing. "Sejak awal sudah tidak cukup mengandalkan bernapas pakai hidung," tambahnya.
Sun Hin Tjendra, 41, yang dikenal sebagai "pembalap eksekutif" yang superkuat, juga merasakan sulitnya bernapas di Aspen. "Jantung berdebar-debar seperti ketika jatuh cinta dulu," ujarnya.
Temperatur yang panas, siang itu mencapai 41 derajat Celsius, ikut menyiksa. Angin dingin tidak menolong saat kami harus menanjak. Di jalanan datar, rasanya melaju 25 km/jam itu seperti memaksakan diri melaju 40"45 km/jam.
Belum bicara soal udara kering. Karena diminta terus minum, tidak terasa saya menghabiskan hampir enam botol air. Dua botol di antaranya berisi air dengan campuran ramuan khusus dari Skratch Labs.
Akhirnya, rombongan Indonesia dapat kesempatan bersepeda di Aspen. Tapi, acara santai justru jadi penyiksaan luar biasa. Udara tipis, suhu sampai
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu