GP Anshor Sesalkan Batalnya Diskusi Buku Irsyad Mandi
Rabu, 09 Mei 2012 – 20:14 WIB
Dijelaskannya, Negara Indonesia, adalah negara yang mengagungkan kebebasan berpikir dan menghargai pemikiran. "Dulu Soekarno berbeda dengan Tan Malaka dan Sutan Syahrir. Tapi, tidak pernah melarang diskusi tentang pemikiran Soekarno atau Lenin sekalipun. Pelarang diskusi buku Irsyad Manji ini bagi saya sama saja menerapkan cara-cara yang primitif di sebuah bangsa yang beradab," kata Nusron.
Menolak diskusi sebuah karya ilmiah, apa lagi di tempat ilmiah, merupakan sebuah kekhawatiran yang berlebihan. "Bagaimana negara akan maju, kalau sebuah diskusi dibatalkan hanya karena kita tidak setuju denga isi pendapat atau pemikiran orang. Kalau tidak setuju, ya tidak usah ikut, atau tidak usah gabung diskusi. Tapi jangan melarang orang untuk berdiskusi," ujarnya.
Kejadian ini merupakan preseden buruk bagi dunia kebebasan berpendapat dan berekspresi di Indonesia. Suatu saat pengajian NU atau Muhammadiyah pun kalau isinya tidak setuju pun akan didemo dan bisa dilarang.
"Masak setiap forum harus sama dengan pendapat semua orang. Kalau begitu, dimana letak Bhineka Tunggal Ika–nya," tanya Nusron. (fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Nusron Wahid menyesalkan terjadi pembatalasan diskusi buku karya Irshad Manji berjudul "Allah, Liberty
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Penembakan Siswa SMK oleh Oknum Polisi Cederai Rasa Keadilan Masyarakat
- Hak Konstitusional Firli Bahuri Harus Dihormati
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan
- Katarina Minta Jaksa Segera Eksekusi Pelaku Pemalsuan Akta Setelah Kasasi Dikabulkan
- Pensiunan Notaris Diduga Dikriminalisasi dengan Sengketa Perdata yang Dipidanakan
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya