GP Ansor: Jangan Terpancing tetapi Harus Tetap Waspada

jpnn.com, MAMUJU - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat mengecam pelaku penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto.
"Kami kecam tindakan kekerasan terhadap Menkopolhukam saat menghadiri acara di Pandeglang, Provinsi Banten," kata Sekretaris Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Mamuju Ashari Rauf, di Mamuju, Sabtu (12/10).
AShari Rauf mengatakan, penusukan terhadap mantan Panglima ABRI tersebut menjadi tanda bahwa radikalisme dan terorisme di tanah air masih sangat mengkhawatirkan.
Karena itu, ia meminta dilakukan penindakan tegas kepada para pelaku, karena tidak boleh dibiarkan tindakan seperti itu semakin berkembang di negeri tercinta ini.
Ashari yang juga Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulbar juga mendorong aparat untuk lebih tegas dalam menghadapi organisasi atau kelompok yang membawa pesan radikalisme bahkan terorisme, utamanya di media sosial.
"Negara ini tidak boleh kalah dari radikalisme, aparat harus tegas menindak kelompok, organisasi atau pihak-pihak yang selama ini getol menyebar paham radikal dan bahkan terorisme," ujarnya pula.
Ashari menyampaikan, masyarakat dapat melihat dan menilai, sudah ada kelompok yang tidak pro-Pancasila, tidak pro kepada NKRI, dari kelompok radikal.
Ashari mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak terpancing dengan upaya kelompok radikal yang berupaya mengacaukan keutuhan NKRI.
Menyikapi kasus penusukan terhadap Wiranto, GP Ansor Kabupaten Mamuju, mengimbau masyarakat jangan terpancing tetapi harus tetap waspada.
- Paus Fransiskus Meninggal, Ketum GP Ansor: Pesan Beliau Sangat Membekas Saat Kami Bertemu di Vatikan
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Peringati HUT Ke-91, GP Ansor Gelar Gowes 91 Km, Menpora Sediakan Doorprize Umrah
- Puluhan Ribu Banser Apel Bareng TNI, Addin: Dua Kekuatan Manunggal Indonesia
- LBH GP Ansor Perintahkan Wilayah & Cabang Dampingi Mahasiswa Pendemo yang Belum Kembali
- Teror Kepala Babi untuk Jurnalis Tempo, GP Ansor Kecam Intimidasi terhadap Kebebasan Pers