GP Ansor Siap Salatkan Jenazah yang Ditelantarkan Warga
jpnn.com, JAKARTA - Memanasnya situasi politik di DKI Jakarta membuat Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas prihatin.
Satu hal yang membuat dia terenyuh adalah adanya pelarangan mensalatkan jenazah bagi pendukung calon gubernur non-muslim.
Hal itu membuat Yaqut bergerak dan akan menginstruksikan kader organisasi yang dipimpinnya untuk merawat jenazah seorang muslim atau muslimah yang ditolak bahkan ditelantarkan masyarakat di mana sang almarhum atau almarhumah bertempat tinggal.
"Kami perintahkan di seluruh cabang kalau ada warga yang muslim yang meninggal dan tidak diurus jenazahnya karena perbedaan politik. Kami perintahkan kepada sahabat-sahabat Ansor untuk merawat jenazah itu.”
“Baik untuk mensalatkan, mengkafani, menguburkan bahkan mentahlilkan selama 40 hari kami laksanakan,” ujar Yaqut di arena bahtsul masail GP Ansor, Minggu (12/3).
Pernyataan ini dilontarkan setelah ada perlakuan buruk, di mana jenazah seorang nenek di kawasan Karet Raya, Setiabudi, Jakarta, yang meninggal dalam usia 78 tahun, beberapa hari lalu ditolak untuk diurus.
Warga setempat menolak mensalati nenek tersebut karena mendukung calon gubernur non muslim pada Pilkada DKI putaran pertama lalu.
Menurut Yaqut, apabila ada orang atau kelompok yang melarang mensalatkan jenazah lantaran beda pilihan politik, sudah terlalu ngawur.
Memanasnya situasi politik di DKI Jakarta membuat Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas prihatin.
- Disebut Berutang Budi kepada Prabowo, Anies: Aspirasi Warga Jakarta Telah Ditunaikan
- Ganjar Muncul di Video GP Ansor, Resmi Ada Dukungan di Pilpres 2024?
- Soal Utang Anies Baswedan, Sandiaga Sudah Salat Istikharah, Begini
- Pakar Hukum Sebut Pembubaran FPI Berkaitan dengan Kekalahan Ahok di Pilkada DKI
- Gus Yaqut jadi Menteri Agama, Menyampaikan 3 Hal Penting
- Menlu AS Mike Pompeo Memuji 2 Ormas di Indonesia