GP Ansor Tak Peduli Siapa Ferdinand, Minta Polisi Tegas

jpnn.com, JAKARTA - Ketua PP GP Ansor Luqman Hakim mendorong polisi bertindak tegas dengan segera memproses sampai tuntas kasus Ferdinand Hutahaean yang diduga melakukan penistaan agama.
Luqman menyatakan seluruh warga negara berkedudukan sama di depan hukum, tidak peduli Ferdinand berasal dari kelompok mana pun.
"Tak peduli dia berasal dari kelompok mayoritas atau minoritas. Tidak boleh ada diktator mayoritas dan juga tidak boleh ada tirani minoritas," ucap Luqman Hakim dalam keterangan tertulis, Jumat (7/1).
Wakil ketua Komisi II DPR RI itu menjelaskan dalam sistem demokrasi, jika hukum dijalankan dengan diskriminatif maka terjadi perpecahan dan konflik sosial.
Pimpinan GP Ansor itu juga menegaskan semua orang harus memiliki kesadaran bahwa Indonesia masih dalam proses membangun karakter bangsa yang bersatu dalam keberbedaan.
"Oleh karena itu, siapa pun yang terbukti melanggar norma-norma hukum, maka aparat penegak hukum harus memprosesnya dengan seadil-adilnya," tegasnya.
Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh DPP KNPI terkait cuitannya yang diunggah melalui akunnya di Twitter @ferdinanhaean3.
Melalui akun itu, Ferdinand menuliskan kalimat "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela".
Ketua PP GP Ansor Luqman Hakim tak peduli siapa Ferdinand Hutahaean. Dia minta polisi tegas soal kasus dugaan penistaan agama itu.
- Remaja Pelaku Pencabulan 16 Anak di Pinrang Diringkus Polisi
- H-3 Lebaran, Volume Kendaraan di GT Cileunyi Bandung Meningkat Drastis
- Berkas Perkara Penembakan 3 Polisi di Lampung Diserahkan ke Denpom TNI
- Iwakum Desak Kapolri Evaluasi Aparat Pascainsiden Penggeledahan Wartawan Peliput Demo
- Kemacetan Panjang Sempat Terjadi di Jalur Selatan Nagreg, Polisi Ungkap Penyebabnya
- Jangan Percaya Oknum yang Janjikan Jalan Pintas Jadi Polisi, Sahroni: 100% Penipuan