GP Singapura Waswas Asap Indonesia

jpnn.com - GEMERLAP persiapan balapan Formula 1 seri ke-14 di Singapura akhir pekan ini mendapat gangguan serius.  

Polusi udara akibat kebakaran lahan di Indonesia sudah pada taraf mengancam. Peningkatan status darurat polusi menjadi "tidak sehat" dinyatakan Badan Lingkungan Hidup Nasional (NEA) Singapura kemarin (18/9).
    
Keputusan tersebut diambil NEA setelah terjadi perubahan arah angin yang mengembuskan asap kebakaran hutan dari Pulau Sumatra.    

Dari pantauan berdasarkan  Indeks Standar Polusi selama tiga jam menunjukkan adanya peningkatan sampai di atas angka 100. Level yang sudah berada pada taraf tidak sehat. Status tersebut dinyatakan pada pukul 15:00 waktu setempat dan terus meningkat pada dua jam berikutnya.
    
NEA memperingatkan dalam situs resminya agar semua orang mengurangi kegiatan di luar ruangan ketika tingkat polusi telah melebihi angka 100. Kondisi yang sama sudah terjadi Senin lalu (15/9).
    
Tim Williams -Mercedes, dalam tinjauan pra lomba mengatakan bahwa tingginya suhu udara, tingkat kelembapan, dan panjangnya balapan di Singapura bakal menjadi seri paling berat bagi semua pembalap Formula 1 musim ini. Mereka bisa kehilangan tiga kilogram dari berat badannya setelah menyelesaikan 61 lap.
    
Berdasar perkiraan cuaca, hujan deras akan diperkirakan terjadi hari ini dan sabtu saat event tahunan F1 itu melangsungkan sesi latihan hingga kualifikasi. Hari Minggu cuaca hujan hanya di pagi hari, sementara pada malam hari saat balapan berlangsung cuacanya cerah. Namun NEA menyatakan akan terus memantau perkembangan kondisi udara setiap harinya.
    
"Saat balapan terjadi di bawah selimut asap, itu akan menyebabkan pendeknya jarak pandang, memengaruhi kesehatan warga, atau isu operasional lainnya. (Penyelenggara) GP Singapura akan bekerja sama intensif dengan semua pihak terkait sebelum membuat keputusan kolektif terkait dengan kelangsungan balapan," tulis juru bicara GP Singapura seperti dilansir Reuters. (cak/ady)